Monday, July 20, 2009

Harry Potter and The Half Blood Prince

Ternyata kasus bom marriot tidak menyurutkan langkah para penonton setia Harry Potter untuk tidak datang ke bioskop. Prediksi saya tentang antrian tiket Harry Potter benar. Puanjaaang sekali untuk ukuran sepagi itu. Padahal loket bioskop belum buka tapi yang antrian untuk membeli tiket Harry Potter sudah bikin shok penonton yang baru datang dan akan antri. Alhasil saya terpaksa dengan sangat menyesal harus mementalkan seorang pengantri yang terus mendesak ingin menyerobot tempat ku.
Jam sepuluh saya mengantri agar mendapat tiket yang jam setengah satu gagal sudah. Karena kita kalah cepat sama orang-orang sudah membeli tiket dari kemarin. Akhirnya harus dengan lapang dada menerima tiket yang jam tiga lewat lima menit. huff...
Harry Potter and Half Blood Prince adalah saga nya yang ke enam. Awal film trade mark music nya sudah membuat penonton disadarkan bahwa mereka sudah masuk ke dunia nya Harry Potter. Tapi semakin 'gelap' dan berbau thriller dari tahun ke tahun. Masih digarap oleh sutradara yang sama dalam Harry Potter and Order of Phoenix, David Yates, dan katanya dia telah di kontrak untuk saga terakhirnya Harry Potter.

Secara keseluruhan seperti biasa Harry (Daniel Radcliffe) dan kawan-kawan melewatkan di Hogwart lalu seperti cerita sebelumnya, yaa, dia kemudian mengungkap misteri Voldemort untuk dapat mengalahkannya.
Tapi ada sesuatu yang membuat cerita ini akhirnya dimata saya mempunyai greget. Selain karena faktor Bellatrix Lastrage yang cukup banyak di tampilkan (Helena Bonham memang patut diberi label 'pemain watak' karena dia berhasil membuat karakternya menjadi benar-benar 'gila') juga karena adanya konflik batin yang muncul di antara para tokoh antagonis. Ini yang saya suka dari model penceritaan J.K. Rowling. Darco Malfoy (Tom Felton) yang menangis akibat tugas yang diberikan sang pangeran kegelapan yang sebenarnya Ia tak sanggup juga tokoh Profesor Snape (Alan Rickman) yang menjadi sangat kompleks.


Severus Snape tiba-tiba saja menjadi seperti orang plin-plan. Dia membunuh Albus Dumbledore (Sir Michael Gambon) tapi justru di situlah karakter Snape, dia bukanlah seorang pecundang. Dia melaksanakan sumpahnya untuk melindungi Draco yang tak bisa membunuh Dumbledore. Dan mungkin saja itu yang membuat Dumbledore begitu percaya dengannya. Ya, Rowling telah membuat karakter Draco dan Snape menjadi lebih manusiawi.
Meskipun begitu film ini yang di harapkan memunculkan banyak action menjadi minim action karena hal-hal tersebut.


Film Genre: Fantasy
Production: Warner Bros. Pictures
Director: David Yates
Scriptwriter: Steve Kloves
Cast: Daniel Radcliffe, Rupert Grint, Emma Watson, Sir Michael Gambon, Alan Rickman, Tom Felton, Helena Bonham Carter.

No comments:

Post a Comment