Wednesday, September 16, 2009

Medley


Lagu lagu indah tercipta
Mengukir berbagai kisah kehidupan.
Yang nisbi menjadi patut tetap selalu dinikmati dan disyukuri.
(14 September 2009)

***

Ini cerita tentang keindahan.
Sehingga semua anak tumbuh menjadi pemimpi.
Yang kemudian bersinergi dengan berjuta harapan harapan kecil.
Membuat dunia tetap bersimfoni.
Air, angin, udara, dan elemen-elemen lainnya ramai-ramai meng-amin-kan harapan harapan kecil yang meniupkan kelembaban bagi mereka.
Allah Maha Mendengar.
Dan aku percaya-Nya lebih menghargai peluh dari usaha manusia ketimbang keberuntungan semata yang hanya meninggalkan jejak kecewa di hati manusia lain...
(23 Agustus 2009)

***
Semua kembali pada mimpi dan ambisi.
Hingga semua menjadi rancu,
ambigu.
Hingga malam tiba.
Cuma tersisa sepotong renungan dan harapan semu.
Karena merasa hanya jadi pembenaran semata.
Dan kembali dilanjutkan semua kerancuan itu.
(Minggu, 9 Agustus 2009, 22:34)
***
Pena pena runcing menggores kertas halus.
Diantara bayangan semu pena ini tetap menggores.
Bersama lintang warna dan gradasinya.
Untuk melukisnya.
Yang manis untuk menjadi pelukis hati yang sedang lelah.
Menjadi lengkungan senyum ringan yang terbawa angin.
Kabarkan pada semuanya.
Termasuk pada si pemilik hatinya.
Biarkan aku menyimpannya.
Izinkan aku membiarkannya menjadi sang pelukis lengkungan senyum itu.
Yang selalu manis dan berwarna.
(30 Juli 2009)



Sumber Gambar: http://gadgetvenue.com/



Saturday, September 12, 2009

Keroncong


KERONCONG

The other side of music classic
Listen it
and
Feel the harmony of Indonesian

Friday, September 11, 2009

Aku dan aku

Harmoni sore menyejukan suasana panas sisa siang
Tak hanya panas, emosi pun ikut menguap ke udara
Melambung tinggi
Menembus garis-garis atmosfer bersama freon-freon berpolusi yang menyengat langit
Seperti perasaan ini yang hampir pingsan tersengat galau dadakan
Lalu kuputarkan sebuah lagu untuk rasa ini
Si penyanyi mendendangkannya untuk sang pencari harmoni
Lihatlah nyamuk-nyamuk sial itu
Seketika mereka menjadi begitu manis
Aku menjadi begitu menikmati suasana diantara kegalauan
Sisa-sisa rasa yang lepas begitu saja
Ah, siapa sih Dia?
Tak menjadi penting lagi
Tak membuat ku harus berhenti berjalan
Ku acuhkan saja
Tak peduli
Karena hidup terus berjalan, sayang...
Dia dan dia
Aku dan aku
Sudahlah...
Lihat nyamuk-nyamuk itu
Pergilah kalian sebelum ku semprotkan baygon
Dan freon pun kembali menguap bersama ampas kegalauan