Saturday, December 3, 2011

Seikat Mawar

"Aku sayang dia. Sekali. Dan sampai sekarang..."

rosenote.com
Krista meletakan seikat mawar itu diatas makam. Diusapnya airmata hangat yang mengalir bertubi-tubi. Dikecupnya nisan marmer yang dingin itu. Krista berdoa untuk sang tercinta. Kemudian Ia siap berjibaku dengan hidupnya kembali.

Sunday, November 27, 2011

Runtuh

Runtuh begitu saja. Hilang dan tenggela. Tersisa aku disana. Menatap ombak yang bergulung-gulung. Meninju udara panas pantai diatasnya. Mengeluarkan buih-buih para peri laut.

Reruntuhan itu menguap. Meninggalkan aku yang masih saja terisak pada harapan keji itu. Benci sekali rasanya. Aku menggaruk tanah. Membuangnya seakan ada seseorang yang terkena lemparan pasir itu. Benci sekali.

Namun aku enggan untuk kembali berjalan. Terlalu lelah, kau tau. Terlalu bosan. Ingin ku diam sementara disini. Tak bergerak kemanapun. Ditemani lagu-lagu kegelapan yang merdu ini.

Sungguh. Aku kehilangan asa. aa yang terbang terbawa langkah waktu. Sial. Sungguh. Kembali pada realita  pun aku malas. Karena realita terlalu kejam menghardik keadaanku. Dan pasti. Kembali. Melahirkan bayi-bayi harapan yang kembali nanti akan aku enyahkan lagi. Sial. Sedang sial nampaknya aku ini.

Padahal lagu ini begitu ikhlas. Dan aku mencoba bijak dan ikhlas. Kemudian terlelap. Kecapaian sendiri.

Berkah

Udah sering aku menulis tentang berkah Tuhan. Dan kini lagi.

Anggap saja mereka adalah berkah-berkah kecil yang terselip diantara keruwetan hari-hari ku. Kecil dan manis. Tuhan memang kelewat romantis.

Wednesday, November 23, 2011

Good Place

Aku suka tempat ini. Banyak yang berlalulalang namun dalam tenang. Tetes air wudhu jatuh ke lantai cokelat. Membuat dingin lantai. Menjalar dari ujung tulang ekor sampai ke kepala. Meregangkan syaraf-syaraf otak yang panas dan kusut.

Aku lupa pertama kali bertemu dengan tempat ini. Lokasinya begitu memojok dari peradaban. Tapi aku masih bisa melihat peradaban dari sini. Menjadi diluar dari peradaban itu sendiri. Menjadi seperti hantu yang tersingkir dari kehidupan. Gak apa-apa. Sekali-kali aku menikmati terlempar dari pusat-pusat panas itu.

Ah, iya waktu itu. Pertama kali aku bertemu tempat ini. Dan selalu ketika aku buntu dam suatu hal. Kemudian aku pergi kesini, ke tempat yang dingin ini.

Mungkin karena banyak doa di tempat ini sehingga begitu dingin. Dan seperti aku sekarang ini yang terus memanjatkan doa. Sampai doa yang aku tidak bisa lafalkan sekalipun. Doa yang hanya hati dan Tuhan yang tau. Tuhan tau aku hampir menangis, dengan tekanan yang secuil ini. Tapi aku tetap terlalu ringkih untuk menjalaninya. Bahwa aku bukan apa-apa.

Aku cuma anak kecil yang mencoba besar. Tapi tak punya daya kuasa untuk menjamah keadaan. Semoga Tuhan mengerti dari kekacauan lafal doa ku. Karena aku sampai tak bisa melafalkannya lagi. Semoga Kau mengerti ya Tuhan...
Ridhoilah usahaku Ya Allah....

Saturday, October 15, 2011

Born This Way


It doesn't matter if you love him, or capital H-I-M
Just put your paws up
'Cause you were Born This Way, baby

My mama told me when I was young
We are all born superstars

She rolled my hair and put my lipstick on
In the glass of her boudoir

"There's nothin' wrong with lovin' who you are"
She said, "'Cause he made you perfect, babe"
"So hold your head up, girl and you you'll go far,
listen to me when I say"

I'm beautiful in my way,
'Cause God makes no mistakes
I'm on the right track, baby
I was Born This Way

Don't hide yourself in regret,
Just love yourself and you're set
I'm on the right track, baby
I was Born This Way

Ooo, there ain't no other way
Baby, I was Born This Way
Baby, I was Born This Way
Ooo, there ain't other way
Baby, I was Born-
I'm on the right track, baby
I was Born This Way

Don't be a drag, just be a queen
Don't be a drag, just be a queen
Don't be a drag, just be a queen
Don't be!

Give yourself prudence
And love your friends
Subway kid, rejoice your truth

In the religion of the insecure
I must be myself, respect my mouth

A different lover is not a sin
Believe capital H-I-M (Hey, Hey, Hey)
I love my life, I love this record and
Mi amore vole fe yah (Love needs faith)

I'm beautiful in my way,
'Cause God makes no mistakes
I'm on the right track, baby
I was Born This Way

Don't hide yourself in regret,
Just love yourself and you're set

Saturday, October 1, 2011

Hai

"hai.."
"hai.. iya kamu"
"kamu.. Siapa?"
"siapa kamu?"
Ditatapnya dalam, monitor komputer di warnet yang mengucilkan keberadaannya. Pengunjung silih berganti menempati box komputer disebelahnya. Ia masih menatap, agak berharap, sebuah pesan muncul dilayar yang monoton itu. Lampu tanda chat masih menyala dari orang diseberang sana. Seseorang yang Ia tunggu. Yang Ia ingin tau siapa dia. Namun Ia tetap diam. Menunggu, berharap, namun sambil menampar-nampar angannya agar segera sadar. Sampai lampu itu mati.
Ia mengakhiri penantian semunya. Bergegas ke kasir untuk membayar sewa internet yang Ia pakai. Lalu sesosok berdiri disebelahnya. Juga membayar sewa internet dikasir. Dia... Hai...
***

"hai.."
"hai.. iya kamu"
"kamu.. Siapa?"
"siapa kamu?"
Orang itu bejalan sendirian. Ia menatapnya. Andai Ia bisa, dipanggilnya nama orang itu. Andai Ia bisa. Namun kerongkongan terlalu kering untuk menggetarkan pita suara. Andai Ia berani, berdiri, menyapanya. Andai Ia berani. HAI...!!!!

Sunday, September 25, 2011

Mencari Madu

grahamstuartbroughton.741.com
Norah berjalan menyusuri hutan yang lebat. Sendirian. Ditemani cahaya bulan Ia mencari jalan. Bukan. Bukan jalan keluar. Ia mencari sesuatu. Untuk Ia bawa pulang ke rumah. Ibu telah menunggunya. Cukup lama. Ia harus membawa madu itu. Sampailah Ia pada pohon oak yang besar. Bau madu melambai-lambai di penciumannya. Dicarinya sarang lebah. Oh, tak ada. Batang pohon oak itu besar. Dipanjatnya perlahan. Ranting-rantingnya kokoh menahan pijakan Norah. Sampai satu pijakan, Norah menemukan lubang yang tidak terlalu besar paa batang oak. Ia pikir itu sarang tupai. Ketika Ia melongok ke dalam, bukan tupai yang Ia temui. Melainkan sesosok makhluk kecil berwarna biru langit yang memancarkan percik-percik sinar keperakan dari tubuhnya. Makhluk itu memakai pakaian yang terbuat dari anyaman ilalang. Dililitka pada tubuhnya yang mungil itu. Rambut peraknya terikat satu dan berantakan. Sepertinya Ia lelah sekali, pikir Norah.
"Halo" ujar Norah. Si mungil itu menggeliat. Mengkerdip-kerdipkan matanya mencari sumber suara. Betapa kagetnya dia ternyata sumber suara itu begitu besar. Si mungil terpojok ke sudut si dalam lubang oak. Norah pun sama kagetnya.
"kamu ini apa?" tanya Norah
"Kamu manusia? buat apa kamu tau aku?"  Mungil balik bertanya
"Aku hanya ingin tau. Itu saja" jawab Norah
"Aku... peri pembawa berita kemarau" ujar mungil agak ragu, dan kemudian menyesal mengatakan itu.
"sudahkan... Pergilah!" gertak mungil
"Ah, ya.." jawab Norah dengan sengiran. Norah pun turun dari pohon oak besar itu.
Madu? Sudahlah. Sudah malam.

Tuesday, August 23, 2011

(Buku) The Untold Stories

Tadi siang iseng gue ke toko buku. Sambil pilah pilih, di deretan buku baru ada buku biografi yang cukup tebal dan berat (berat disini dalam artian sebenarnya, lumayan bikin tangan pegel tuh buku). Hmm… another biography of Soeharto. Judulnya, Pak Harto: The Untold Stories. Harganya bisa dibilang mahal untuk yang “hanya” ingin sekedar tau tentang mantan Presiden ini (sebenernya gak etis ya pake “mantan”, tapi gue kekurangan kosakata nih), 300ribu bow…

Dan komentar gue, sekilas tentang buku ini. Hmm… cukup membuat penasaran kalo harganya gak semantap itu. Dan, yah, bapak yang satu ini memang misterius. Ibaratnya penuh dengan kamuflase senyum. Senyum misterius terselubung berbagai makna. Senyum seorang The Godfather


Image Source: rumahmimpi.net

Thursday, July 14, 2011

Inspirasi

Aku mau cerita. Sekedar buat sharing aja. Yah, ini sih itungannya tulisan iseng. gak serius-serius amat.

Jadi begini ya cara kerja otak aku dalam menilai usaha, effort. Awal aku sangat menghargai usaha ketika aku tes Universitas negeri yang oke banget ituloh, hehe... UI maksudnya. Tapi gak pernah masuk. Kacau deh. Kayaknya hancur rencana aku. Oke. Aku kemudian membangun harapan. Mungkin aku memang tidak punya cukup keberuntungan tapi aku masih punya banyak tenaga untuk berusaha. Usahalah aku disitu. Ikut bimbel lah, tambahan di sekolah, dan berdoa yang banyak. Loh manusia bolehkan berusaha. Berusaha artinya punya optimisme. Aku tau realitasnya, aku sulit masuk di Universitas itu. Tapi aku punya kepercayaan, sedikit, bisa masuk. Tapi nasib ternyata membawaku ke jalur yang lain. Oke. Aku ikuti maunya nasib. Tapi nasib hanya memberikan pilihan bukan eksekusinya. Kita tetap harus memilih. Nah, soal ini nanti kita bicarakan lagi, kalo aku gak lupa ya hehehe

Ya itu hasil ya. Tapi ternyata ketika aku berpikir, dari dulu memang aku kerjaannya disuruh usaha mulu, hehehe.... Jadi, ya agak gak anehlah aku kadang suka agak maksa tentang sesuatu karena dalam alam pikir aku, hasil akan sebanding dengan usaha. Meskipun hasilnya tidak selalu yang kita rencanakan. Dulu ya, waktu aku SD. Masuk SD itu aku belom bisa baca dan tulis. Aku gak TK. Baru pulang dari Jepang. Otomatis gagap bahasa Indonesia. Mamah aku maen nyemplungin aku di SD negeri itu. Hoooahhh.... nangis mulu aku kerjaannya dikelas. Maunya keluar kelas mulu. Mamah sih ada nemenin aku yang masih kelas 1 SD itu, tapi gak ikut nongol-nongol kayak ibu-ibu yang lain di jendela kelas. Aku sering panik itu. Tapi lama-lama mulai tenang di kelas. Jadi aku mulai belajar yang namanya adaptasi di lingkungan yang cukup ekstreem itu.

Waktu kelas satu itu, aku nulisnya lamaaaaaa banget. Kalau nulis soal pr dipapan tulis, sampe keringetan, sampe bel pulang bunyi, sampe gurunya bete kali nunggu, sampe tukang sapu kelas nge-skip kelas aku sementara. Tapi aku seneng dan gak peduli. Ibu-ibu lain udah pada gak sabar dengan anaknya masing-masing yang punya masalah sama denganku. Mereka nyerobot masuk kelas, nulisin pr anak-anaknya. Lalu mamah, nunggu diluar. Paling sesekali ngecek kedalem kelas aku udah kelar atau belum. Kalau belum, dia membiarkan aku melanjutkannya, tenang, ditungguin kok, pasti ngomong gitu. Aku yang ngerasa ada backingan, cukup tenang karena melihat anak-anak lain yang udah selesai duluan dengan tulisan tangan yang berbeda.

Setelah selesai nulis. Hoaaah!! senengnya. Itu mungkin pencapaian pertama aku di SD. Dengan usaha yang maksimal, to the max banget. Hasilnya, aku yang blah bloh ini diawal caturwulan, yah cukuplah dengan rangking 10. Bisa baca tanpa ngeja, oiya, waktu itu aku gak suka baca pake ngeja, soalnya kalo lagi baca buku cerita, mamah suka males bacain jadi mending baca sendiri. Nah, kalo sambil ngeja gak asik. Berisik. Ceritanya jadi gak spektakuler. Jadi gini, misal tulisannya IBU BUDI, bacanya gini "iii...buuu.. Buuu.. diii" pelan-pelan. Bukan gini "I. Be U Bu. Ibu. Be U. Bu. De I Di. Budi" aaah berisik itu, gak sabar aku hahaha...

Lalu aku ini punya turunan asma. Nah, mamah aku itu gak mau aku nantinya jadi tergantung sama inhaler. Makanya aku di les in berenang. Astaga, itu les renang aja bercucuran airmata aku. Saking susahnya menaklukan air. Ngapung di air aja susah banget deh. Terus mamah melow-melow? nooo waaay.... Di cuekinlah. Meskipun kalo renang tetep di temenin sih. Anak bocah belajar renang itu usahanyaaaaa...... Sampe hasilnya sekarang aku kalo udah ketemu kolam renang, bawaannya pengen nyebur mulu. Enak badan enteng hihihi....

Nah ini dia usaha tiada akhir ini mah hahaha.... Jadi aku memang agak lemah sama matematika dan segala hitung-hitungan. wuuw... mmm, dan itu terbukti di SMA aku masuk IPS karena kalah di Fisika. Kacau balau deh. Akhirnya dimasukin lah ke suatu tempat les. Kumon, tau kan. Awalnya asik. Lama-lama jenuh. Lama-lama muak. hahaha.... Ya siapa yang gak bete 7 tahun loh lesnya. Dari kelas 5 SD sampe lulus SMA. Hebring pisan lah. Itu ya di kelas lesnya, aku sampe kenal sama pembantunya pembimbing aku, sampe merasakan gonta-ganti asisten pembimbing, gonta-ganti ruangan, gonta-ganti cat ruang, gonta-ganti murid, hadeeeh.... Dan itu berlangsung penuh pertikaian dengan mamah. Aku sempet mau keluar, dan gak boleh sama mamah. Katanya gak ada yang ngajarin aku matematika, mamah sama ayah juga dari FISIP soalnya, sama-sama gak mudeng matematika. Then, I was finishing the program, yiihaa!!. Finally!! Itu usahanya luar biasa deh bener. Mantep. Tapi aku seneng. Bukan dari segi matematikanya, tapi dari mental aku. Aku jadi lebih cenderung berusaha untuk beradaptasi dulu dengan lingkungan yang tidak nyaman, dan yaaah lakukan yang terbaik yang bisa kita lakukanlah. Gak muluk-muluk. Tapi percaya kalo didalam kondisi yang tidak enak ini ada ujungnya, siapa tau cukup terang kan. :)

Jadi, semangat aja ya you you guys!!! Temukan inspirasi mu

Saturday, July 9, 2011

Terracota Army

Terracotta Army (encyclopedia-gue.blogspot.com)
Terakota merupakan pahatan yang terbuat dari tanah liat. Pasukan Terakota dalam hal ini merupakan sepasukan patung-patung yang dipercaya menjaga makam kaisar Qin Shi Huang atau Qin Huang Di sebagai kaisar pertama pada dinasti Qin. Dinasti besar yang membangun Tembok Besar Cina.

Qin Shi Huang dikenal sebagi kaisar bertangan besi yang menaklukan 6 negara dan membangun Tembok Besar Cina sebagai pertahanan wilayahnya. Ia juga pemuja keabadian, sehingga sampai pada akhir hayatnya Ia tetap ingin menjadi penguasa di alam baka, maka dibangunlah Pasukan Terakota sebagai tentara yang menjaga makamnya.

trekearth.com
Tentara Terakota pertama kali ditemukan pada 1974 oleh beberapa petani setempat di dekat Xi'an, Provinsi Shaanxi. Jumlah patung-patung itu diperkirakan lebih dari 8.000 prajurit, 130 kereta dengan 520 kuda dan 150 kuda kavaleri, yang sebagian besar masih terkubur di banyak lubang. Para arkeolog percaya bahwa ada banyak lubang yang masih menunggu untuk ditemukan.
Sumber: http://id.shvoong.com/humanities/history/2038526-terracotta-army-kisah-misterius-pasukan/#ixzz1RgW2Pwts
Ukuran patung seukuran dengan aslinya (vogueweddingdress.com)  


Mini Note: Banyak makam-makam yang dikisahkan mempunyai "penjaga" si-empu-nya. Salah satunya makam Pharaoh pada cerita-cerita Mesir Kuno.
Nanti saya ceritain kalo udah dapet kisah menariknya okee..

Saturday, June 18, 2011

Patok

Setelah sekian lama berlalu akhirnya saya mengunjungi Pekan Raya Jakarta lagi tahun ini. Saya pernah ke PRJ namun dulu, waktu SD. Hmm... ngomong-ngomong SD, saya nonton di tv. Yah bagi saya menonton tv itu menjadi kegiatan mahal sekarang. Bukan apa-apa, tapi di kosan saya di Jatinangor memang tidak ada tv nya. Jadi harap maklum kalau info yang saya dengar setengah-setengah. Membaca koran pun saya jarang, ya positifnya tanpa tv saya harus lebih rajin membaca. Oke, balik ke berita yang saya tonton. Tentang contekan dan nilai kejujuran di dunia pendidikan. Seorang anak SD mengadukan contekan masal malah dikucilkan dilingkungannya.

Ya ampun mbak... Anak SD itu pikirannya masih bening. Yang Ia pelajari disekolah adalah tidak boleh mencontek dan sekarang ketika berbicara soal pelajaran yang didapat di sekolahnya itu malah disalahkan. Itu dia! yang membuat kebingungan dikalangan pelajar muda itu. Antara yang benar dan salah tidak konsekuen. Ya memang kemudian saya belajar bahwa norma itu sifatnya tidak mutlak alias relatif, tapi kalau di suatu masyarakat sampai terjadi ketidakjelasan norma itu yang kacau. Berarti ada sesuatu yang yang tidak seimbang.

Saya jadi ingat waktu SD, ini gara-gara saya nonton ketika warga kampung si anak yang melaporkan contekan itu menyuruhnya pergi, saya jarang respek sama ibu-ibu yang suka kumpul-kumpul di SD saya. Apa ya, pengaruh... Kadang mereka terlalu mau tau urusan orang. Dan saya suka miris ngeliat ibu-ibu yang mangut-mangut ngedengerin ocehan si biangnya. Yaaa.... percaya aja bu... Kadang ada beberapa ibu-ibu yang saking penasarannya bertanya hal-hal yang saya pikir tidak relevan ditanyakan ke seorang anak SD. Dan saya selalu menjawab hal yang berlawanan dengan jawaban yang mereka harapkan. Kayaknya suka saya pengen teriakin, salah nanya ya bu!

Okey... sebenernya bukan itu yang saya pengen ceritain. Di prolog udah diceritain saya ke PRJ minggu lalu. PRJ itu berlokasi di Kemayoran. Tempat itu adalah lokasi yang asing untuk saya, meskipun hampir 19 tahun tinggal di Jakarta saya ini buta arah. Paling bisa ke Ancol atau Kota tapi menggunakan pertolongan Transjakarta. Ya itulah salah satu kegunaan Transjakarta, menolong orang yang linglung jalan seperti saya ini.

Pulang dari PRJ saya memutuskan naik taksi menuju rumah kakek saya di daerah Kalibata. Dan ternyata eh ternyata supir taksinya sama-sama linglung jalan. Saya makin tidak kenal jalannya. Lama... lama... Saya selalu perhatikan plang nama jalan, petunjuk arah dan hal-hal yang bisa menunjukan arah dan tempat agar saya tau kapan harus bertindak. Lama.. lama... masih saya biarkan. Tak lama sebuah plang membuat saya cukup lega. BLOK M. Waaah..... tempat itu. Tak lama mulai muncul nama-nama tempat yang membuat saya makin lega.

Jakarta ini luas bung... Kemana pun saya kembali dari bepergian di Jakarta ini kadang secara tidak sadar saya mematok tempat itu. BLOK M. Karena setelah sampai ditempat itu saya merasa lebih kenal jalan pulang. Ya! mau lewat Mayestik, bisa. Mau lewat, Pondok Indah, bisa. Mau lewat Blok A, bisa.

Dan kamu? adakah tempat yang seperti itu untuk dirimu? hohoho...

Thursday, June 16, 2011

Pasta Quote

Guru: "nah, kamu kesini"


Yoo Kyung: " ya chef-nya chef."


Guru: "ini resep siapa yang kamu bikin?"

Yoo Kyung: "resep Chef Hyun Wook. Tapi aku merubah sedikit resep itu, karena bagaimanapun rasa gingsengnya tetap pahit, untuk menghilangkan pahit itu aku rebus dengan susu. Maafkan aku.. Maaf.. Maaf.. Maaf.."


Guru: "berhentilah meminta maaf! Dan lanjutkan resep mu itu!"


Yoo Kyung: "....."


Guru: "Kalau resep itu tidak lezat, ubahlah..."



From Korean TV Series "PASTA"

Saturday, June 11, 2011

Berputar

Awalnya saya membuat pertanyaan.
Mending mana: 1. Niat untuk berusaha. 2. Berusaha untuk niat

Setelah dipikir-pikir. Mengisi waktu luang di dalam bis. Ah, kedua pernyataan itu mempunyai tekad.
Pertama, niat untuk berusaha, sudah jelas terlihat tekad didalamnya.
Pernyataan kedua yang bermasalah. Berusaha untuk niat. Awalnya terdengar seperti apatis, tidak ada harapan, dan... yah sebagainya. Tapi toh sudah ada usaha disitu untuk memunculkan suatu 'niat'. Bukankah berarti ada tekad juga didalamnya.

Kemudian aku berhenti mengolah pernyataan tersebut. Inilah yang disebut Difinien Definiendum, begitu yang pernah aku dengar di matakuliah filsafat. Atau gampangnya, Lingkaran Setan, kata temannku ketika UTS waktu itu. Semua berputar didalam satu lingkaran penjelasan yang sama.

Berputar.. berputar... Tidak menemukan ujungnya.

Gedung Itu dan (mungkin) Kenaifan

Lihat kan gedung itu
Penuh skandal dan kontroversi
Sumber: indonesiagoldenera2045.blogspot.com
Entah apa yang menyebabkannya begitu
Orang-orang yang bernaung didalamnya kah
Mungkin...
Bentuk gedungnya yang miring-miring itukah
Hmm, mungkin secara kosmik...
Atau yin dan yan nya yang tidak seimbang
Hah, secara fengsui lagi...

Tapi aku percaya
Hampir sebagian dari orang-orang di kampusku ingin ikut bernaung dibawah gedung itu, dan aku mungkin, hahaha...
Negatif?
Hoo... sangat tidak
Jadikanlah lebih baik
Dan biar kata-kata menjadi harapan
yang didekap oleh jiwa-jiwa penghuni semesta

Sawangan, 11 Juni 2011

Friday, June 10, 2011

Price Tag and World Dance

Malam ini pikiran ringan, terbang. Apalagi di rumah mamah lagi seneng denger lagu Price Tag nya Jessie J feat BoB. Pasti itu gara-gara mamah iseng dengerin ipodnya Ichi. hehe... Isi lagu itu memang ringan kok, hmm... bukan ringan tapi meringankan kebutuhan dunia. Sementara, gak apa..

Play the song

Price Tag (Jessie J feat BoB)
Okay, Coconut man, Moon Heads and Pea
You ready
Seems like everybody's got a price,
I wonder how they sleep at night.
When the sale comes first,
And the truth comes second,
Just stop, for a minute and
Smile


Why is everybody so serious
Acting so damn mysterious
Got your shades on your eyes
And your heels so high
That you can't even have a good time


Everybody look to their left (yeah)
Everybody look to their right (ha)
Can you feel that (yeah)
We're paying with love tonight
It's not about the money, money, money
We don't need your money, money, money
We just wanna make the world dance,
Forget about the Price Tag
Ain't about the (uh) Cha-Chang Cha-Chang.
Aint about the (yeah) Ba-Blang Ba-Blang
Wanna make the world dance,
Forget about the Price Tag.
Okay!
We need to take it back in time,
When music made us all unite
And it wasn't low blows and video hoes,
Am I the only one getting tired
Why is everybody so obsessed
Money can't buy us happiness
Can we all slow down and enjoy right now
Guarantee we'll be feeling Alright.

Everybody look to their left (yeah)
Everybody look to their right (ha)
Can you feel that (yeah)
We're paying with love tonight
It's not about the money, money, money
We don't need your money, money, money
We just wanna make the world dance,
Forget about the Price Tag
Ain't about the (uh) Cha-Chang Cha-Chang.
[ From: http://www.metrolyrics.com/price-tag-lyrics-jessie-j.html ]


Aint about the (yeah) Ba-Blang Ba-Blang
Wanna make the world dance,
Forget about the Price Tag.


[B.o.B]
Yeah yeah
Well, keep the price tag
And take the cash back
Just give me six strings and a half stACK.
And you can keep the cars
Leave me the garage
And all I..
Yes all I need are keys and guitars
And its with in 30 seconds I'm leaving to Mars
Yeah we leaping across these undefeatable odds
Its like this man, you can't put a price on the life
We do this for the love so we fight and sacrifice everynight
So we aint gon stumble and fall never
Waiting to see this in the sign of defeat uh uh
So we gon keep everyone moving their feet
So bring back the beat and then everyone sing


It's not about the money, money, money
We don't need your money, money, money
We just wanna make the world dance,
Forget about the Price Tag
Ain't about the (uh) Cha-Chang Cha-Chang.
Aint about the (yeah) Ba-Blang Ba-Blang
Wanna make the world dance,
Forget about the Price Tag.


It's not about the money, money, money
We don't need your money, money, money
We just wanna make the world dance,
Forget about the Price Tag
Ain't about the (uh) Cha-Chang Cha-Chang.
Aint about the (yeah) Ba-Blang Ba-Blang
Wanna make the world dance,
Forget about the Price Tag.


[Jessie J -Outro]
Yeah, yeah
Oo-oooh
Forget about the price tag.

Wednesday, June 1, 2011

Ayo Cerita

Ayo cerita
besok uas ya
tapi itu masih besok berlangsung
aku sudah mencoba belajar banyak
Mengais sisa-sisa catatan yang masih bisa diandalkan
dan sisa-sisa ingatan lalu
untuk menerjang soal-soal yang seenaknya dibuat itu...
Nikmatilah lagu ini dulu
menemani lelap sampai pagi cukup terang menyingsing
sampai genderang kehidupan kembali ditabuh
sayang untuk dilewatkan begitu saja
hmm...
***

Kembali cerita
Saya santai?
Mungkin
Hahaha...
maka dari itu
orang seperti saya ini harus punya mimpi atau minimal keinginan kecil
biar ada pacu dibalik kesan itu...
***

Sedih juga sebentar lagi melepaskan predikat "maba"
Hi hi hi...
Hai senior-seniorku
Apa dulu juga begitu?

Jatinangor, 31 Mei 2011

Sunday, May 29, 2011

Dilema Kekerasan

Yah.. Antara pengen nulis dan rasa malas itu saling berkejar-kejaran, saling mendominasi satu sama lain. Oke cukup prolognya.

Beberapa minggu yang lalu, sangat lalu, ada kuliah yang saya pikir cukup menarik perhatian. Karena ini berhubungan dengan tingkah laku manusia yang dilihat secara ilmiah lah bisa dibilang. Tentang Neurologi. Haha... biapun jurusan studi saya di kampus memfokuskan pada urusan sosial budaya masyarakat mata kuliah yang agak "menyimpang" dari jurusannya nyelip di daftar matakuliah saya semester ini.

Saya tidak akan membahas tentang materi dalam kuliah tersebut, karena yaaa agak sulit untuk menjelaskan sesuatu yang saya belum pahami betul. Tapi ada suatu perbincangan menarik yang terkait dengan sistem saraf dan hormon yang mengatur tubuh ini.

Tentu sudah tidak asing lagi mendengar atau membaca tentang masalah kekerasan dalam rumah tangga. Masalah sosial ini sudah banyak menjadi isu sosial yang kemudian banyak disuarakan oleh berbagai LSM Hak Asasi Manusia atau perlindungan Anak dan Perempuan khususnya. Masalah ini tidak hanya dialami oleh Indonesia atau negara-negara berkambang lainnya. Di Amerika yang notabene adalah negara dengan sistem HAM yang cukup memadai pun banyak terjadi masalah seperti ini.

Dalam hal ini perempuan banyak menjadi objek penderita. Oke, ambilah contoh kasus dari Indonesia saja. Banyak perempuan dalam rumah tangga yang mayoritas berstatus istri mengalami kekerasan ini. Kekerasan yang dimaksud bukan dilihat secara fisik saja tapi juga mental. Permasalahannya disini adalah para perempuan tersebut tidak mau bersuara ketika kekerasan itu terjadi. Masalah justru terkuak ketika teman dekat atau tetangga yang sudah tidak tega melaporkanya kepada yang berwajib atau LSM yang ada.

Mengapa mereka begitu bertahan? Beberapa penelitan yang dilakukan mengatakan bahwa mereka, para perempuan itu, merasa takut ditinggal suaminya jika melaporkan kekerasan tersebut. Ya, itu secara klisenya. Namun ketika ditilik lebih jauh, ada rasa ketergantungan yang ditimbulkan hormon oksitosin yang sulit untuk mereka lepaskan setelah sebegitu lama mereka mengalami kekerasan yang terus berulang secara kontinu itu.

Seharusnya ketika mereka berada dalam perlindungan LSM atau lembaga semacam itu ada rasa tenang pada diri mereka. Namun hal itu justru tidak ada. Keterbiasaan mereka terhadap kekerasan membuat tubuh dan pikiran mereka akan mencari kekerasan itu lagi. Memang tidak akan mereka akui secara sadar, tapi pada prosesnya hal itu lah yang sulit untuk membebaskan mereka dari belenggu kekerasan.

Apa itu Hormon Oksitosin? Hormon ini ada pada air susu ibu. Maka, sering dengar kalau seorang bayi yang disusui oleh ibunya bisa mempunyai kedekatan dengan sang ibu. Secara positif hormon ini mengatur rasa kedekatan dan nyaman terhadap sesuatu. Namun dalam masalah kekerasan ini hormon ini membuat seseorang merasa bergantung atau ketergantungan.


"Just gonna stand there and watch me burn..
But that's all right because I like the way it hurts
Just gonna stand there and hear me cry...
But that's all right because I love the way you lie" -Rihanna, Love The Way You Lie-
Miris ya... 




Lyrics | Rihanna lyrics - Love The Way You Lie Part 2 lyrics

Wednesday, May 25, 2011

Lepas. Lepaskan

Seperti candu
Dan sakaw
Tapi harus bisa lepas
Bebas
Tidak apa pelan-pelan
Dan perlahan hiruplah udara
Yang terbang mengajak untuk lepaskan
Temukan nasib yang lain
Buatlah lebih berarti...

Sunday, May 22, 2011

Kutipan Komik

Diambil dari komik One Piece Vol. 57
"Dia menjadi seperti itu bukan karena suatu kekuatan ataupun sebuah jurus…
melainkan karena dia mampu membuat orang-orang disekitarnya satu per satu menjadi teman.
Di lautan ini. Dia adalah orang yang memiliki kekuatan paling menakutkan!!"
Juraquille Mihawk
Kutipan ini diucapkan oleh Juraquille Mihawk ketika melihat serangan Luffy yang bertubi-tubi saat ingin menyelamatkan Ace dari eksekusi. Kalau mengikuti komik ini pasti tau siapa tokoh ini. Dia adalah salah satu Shicibukai dan juga musuh bebuyutan Roronoa Zoro.

Sedikit cerita pada volume ini Ace, salah satu bajak laut kawakan dan juga kakak angkat Luffy berhasil ditangkap oleh Angkatan Laut dan siap untuk di eksekusi. Namun hal ini justru menimbulkan pemberontakan dari pihak para Bajak Laut. Mereka berbondong-bondong datang untuk menyelamatkan Ace.

Dari sini kemudian dicertiakan betapa kuatnya para Bajak Laut tersebut dengan berbagai kekuatan mereka. Sampai-sampai aku yang baca juga kemudian sulit menyimpulkan bahwa siapa yang paling kuat. Malah Luffy sendiri yang notabene adalah tokoh utama dari cerita ini kalah canggih kekuatannya dibanding dengan Bajak Laut lainnya.

Namun aku sadar dari kutipan Mihawk tadi bahwa yang terkuat bukanlah yang memiliki keahlian dan kekuatan paling spektakuler, tapi yang paling bisa untuk mengontrol berbagai kekuatan tersebut menjadi satu.

Yah, itulah...

Friday, May 20, 2011

Kisah Bergantinya Musim

Ehem.. ehem... Dongeng ini bersal dari kisah-kisah Yunani Kuno. Sebenarnya ada beberapa versi tapi yang aku ambil versi yang ini aja ya. Yang lebih mudah disimak dan tidak terlalu jauh skandalnya.



Dahulu kala, di Yunani Kuno musim tidak pernah berganti. Daerah itu selalu dihiasi oleh rerumputan hijau dan mekaran bunga atau ladang yang selalu menghasilkan jagung-jagung yang siap untuk dipanen. Semua itu karena Sang Dewi Kesuburan, Demeter yang anggun dan lembut selalu memberikan berkahnya pada masyarakat Yunani Kuno kala itu. Demeter adalah istri dari Zeus, Sang penguasa langit dan juga ketua dari para dewa-dewa. Demeter memiliki seorang anak yang cantik bernama Persephone.

Pada suatu hari Persephone bermain di padang bunga bersama para dayang-dayangnya. Mereka bermain dengan gembira di bawah langit yang cerah. Persephone senang melihat bunga-bunga, namun tiba-tiba Ia tertarik pada sekuntum bunga yang mekar diantara yang lainnya. Baginya bunga tersebut sangat indah sehingga begitu menarik bagi dirinya. Bunga tersebut adalah bunga narcissus (semacam bunga bakung) yang ternyata adalah bunga yang munculkan oleh Hades, Dewa Dunia Bawah Tanah dan juga penguasa kegelapan yang tertarik pada Persephone.

Persephone mendekati bunga itu dan memperhatikannya. Namun karena begitu terpesona dengan bunga itu akhirnya Persephone memutuskan untuk memetiknya dan dibawa pulang. Tiba-tiba saja ketika baru saja Ia petik bunga jebakan itu, tanah bergetar dan terbelah. Muncullah Hades dengan kereta kudanya yang bernafas api dihadapan Persephone. Belum sempat Persephone berteriak meminta tolong, Hades telah menyekap dan membawanya ke kerajaan di Dunia Bawah Tanah. Para dayang yang menemani Persephone tersadarkan bahwa mereka telah kehilangan putrinya dan melaporkannya pada Demeter.

Demeter sangat kaget, sedih, dan marah. Ia bertanya pada para dayangnya siapa yang menculik putrinya, namun tidak ada yang tau karena mereka benar-benar tidak sadar saat kejadian itu berlangsung. Demeter mencari kesana-kemari. Ia bertanya pada Hermes, Sang Pengirim Pesan yang selalu bolak-balik dari satu dewa ke dewa lainnya. Namun Hermes tak tau siapa yang menculik Persephone. Demeter sangat gundah anak kesayangannya menghilang. Karena perasaan Demeter yang berubah dingin kemudian bumi Yunani pun ikut bersedih. Ladang tak lagi menghasilkan makanan yang biasanya melimpah. Pohon-pohon menggugurkan daun-daunnya yang telah berubah kering.

Ketika suasana berubah menjadi begitu kelam datanglah seorang tua kepada Demeter. Ia menyarankan tanyalah pada Apollo, Dewa Matahari yang pasti kala itu sedang bekerja menyinari bumi. Mendengar hal itu bergegaslah Demeter menemui Apollo. Sang Dewa Matahari itu kemudian menceritakan kejadian yang menimpa Persephone. Betapa marahnya Demeter ketika Ia mengetahui bahwa Hades adalah sumber dari masalah ini. Ia segera mengirimkan pesan Iris (seperti pelangi) kepada Zeus agar mengizinkannya pergi menuju Dunia Bawah Tanah dimana kerajaan Hades berada.

Setelah mendapat izin, Demeter bergegas menyelamatkan anak perempuan satu-satunya itu dari genggaman Dewa Bawah Tanah. Mengetahui bahwa Demeter datang ke kerajaannya, Hades tak serta merta memberikan Persephone kembali pada Ibunya. Sebelum Persephone dikembalikan Ia memberikan syarat bahwa Persephone harus memakan sebuah buah. Karena sangat ingin bertemu Ibunya Persephone pun memakan buah tersebut. Demeter pun tiba di kerajaan Hades. Dengan tenang Hades mengembalikan Persephone. Karena Ia tau bahwa jika tidak mengembalikan Persephone itu sama saja Ia mengumumkan perang pada Demeter dan Zeus. Namun ketika Demeter dan Persephone hampir sampai di permukaan bumi, mereka tertahan. Ternyata buah yang dimakan Persephone lah yang membuatnya tidak bisa pergi meninggalkan Dunia Bawah Tanah. Persephone menangis karena tidak dapat pulang kembali bersama Ibunya. Demeter pun kecewa, Ia kembali menemui Hades yang sedang senang itu.

Akhirnya mereka berdua membuat sebuah kesepakatan. Setiap enam bulan Persephone tinggal bersama Demeter dan pada eman bulan berikutnya Ia kembali ke kerajaan Hades. Meskipun sedih dengan kesepakan itu Demeter pun menyetujuinya. Sejak saat itu musim di Yunani berubah. Pohon tumbuh subur dan ladang menghasilkan banyak bahan makanan pada musim semi dan panas seiring dengan kepulangan Persephone ke rumahnya bersama Demeter. Namun semua berubah di musim gugur dan dingin ketika Persephone kembali ke Dunia Bawah Tanah karena Demeter kembali dirundung kesedihan.


Sumber gambar: comicbookmovie.com

Thursday, May 19, 2011

Medley (02)

(02/05/2011)
Kalau dia mau tau atau mungkin dia tak mau tau dan tak peduli
Aku punya kepentingan
Dan antara perasaan dan etika
Dan kau memberikan sesuatu
Yang secara tak sadar ataupun sadar aku sesali
Yang membekas
Dalam


(18/05/2011)
Perasaan masih saja senang mengacau
Aku mau ke utara
Ia melarikan diri ke selatan
Aku berjalan ke gunung
Ia tenggelam di samudera
Sistem navigasi kacau
Aku kalap
Terdampar di kesunyian

Sunday, May 1, 2011

Doa Diantara Hujan

Hujan bagi orang Cina adalah berkah
Hujan bagi umat Islam adalah anugrah
Semoga siapapun yang masih mampu berjuang diantara dekapan hujan malam ini
mendapatkan berkah dan anugrah dari Sang Pembuat Hujan

Sunday, April 10, 2011

(untitled)

Aku suka mendengarkan lantunan harmonika
Suaranya kasar, tragis, tapi nyata
Mendobrak melodi-melodi halus yang maya
Dan menjadi semacam solois orkestra
Menyendiri
Tapi sambutan alam begitu meriah
Keliarannya hanyut
...

Monday, March 28, 2011

Melankolis

Mellow bukan bersedih
Hanya menikmati gurauan waktu secara akustik
Waktu yang mewah
Merentang makna disela-sela hari
Bahwa nada menciptakan harmoni di rasa-rasa realita
Dan aku
Menatap
Sambil menikmati perlambatan waktu secara semu
Biarlah
Sementara ini biarkan kedamaian simfoni tak terkejar waktu
Bersama senandung
Nikmatilah...

Sunday, March 6, 2011

Are We Human or Are We Dancer

Ada hal-hal yang menurut saya menarik tapi tidak sampai pada tulisan di blog ini. Yah begitulah...

Hal yang ingin saya ceritakan ini mungkin sudah berlalu berbulan-bulan lewat. Pada mata kuliah Filsafat (filsafat tentang apa saja), mata saya ini pasti terasa berat dan semakin berat. Apalagi pada semester ini Filsafat IPS berada dijejeran kuliah pagi yang selalu membuat saya memaksakan mata ini untuk mau berkompromi sebentar. Namun begitu, kuping saya bukan berarti juga ikut tidur. Karena mata tak kuat maka pendengaran saya kerahkan lebih besa. Sehingga jika ada hal-hal menarik saya akan segera tersentak dan antusias kembali untuk beberapa saat.

Nah... entah dimulai pada pembicaraan apa dosen saya berbicara mengenai kehidupan manusia. Bahwa "manusia adalah penari... Penari topeng di panggung kehidupan". Lantas pikiran saya dengan cepat membentuk seperti link yang ada di sistem internet ke sebuah lagu yang sudah lama saya tau tetapi mungkin baru sekarang saya tau makna nya.

...Are we human or are we dancer... (The Killer-Human)

Monday, February 28, 2011

Si Peniru Ulung

Semenjak kost aku jadi lebih sering masak nasi sendiri. Biar bisa ngirit uang sampe akhir bulan. Dan kalau mau tau, memasak nasipun ada seninya tersendiri. Bagaimana agar nasi bisa matang secara pas. Tidak terlalu keras ataupun terlalu lembek. Bagaimana agar nasi bisa awet sampai dua-tiga hari. Bagaimana menyiasati agar tidak terlalu lama dipanaskan dalam rice cooker. Yah... dan sebagainya lah. Sebenarnya bukan itu yang ingin aku ceritakan. Aku tau teori memasak nasi dari mamah. Diajarkan secara lisan dan dipraktekan dengan penuh keberanian sendirian. Haha...

Mamah hanya memberitahu pokok-pokok memasak nasinya saja. Untuk hal detailnya aku lebih banyak memperhatikan bagaimana mamah memasak nasi atau tante ku (atau nenekku, yang paling ahli) memasak nasi. Suatu saat, ketika aku sedang berada dirumah, aku memasak nasi untuk makan malam. Dan komentar mamah:
"enak nasinya. Pasti di 'akeul' ya tadi? dikasih tau siapa harus diakeul?" kata mamah berlalu melanjutkan makannya.
"Hehe... enggak dikasih tau siapa-siapa. Aku kan sering ngeliat aja mamah kalau abis masak nasi begitu." jawabku.
Diakeul itu dalam adat sunda atau yah dalam keluarga ku artinya membalikan nasi yang baru matang. Jadi nasi-nasi yang berada dibawah (ditempat rice cooker) dibalikan atau diaduk sehingga berada diatas. Maksudnya agar nasi-nasi yang paling bawah bisa matang secara merata dan enak untuk dimakan. Juga untuk melepaskan uap.

Aku berpikir. Hal sekecil itu aku pelajari dari memperhatikan kemudian meniru apa yang sehari-hari aku lihat. Lalu aku sadar sampai sebesar inipun aku masih mengandalkan proses peniruan terhadap lingkungan yang kemudian aku terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Tapi berbeda ketika aku masih kecil proses peniruan tersebut berlangsung secara otomatis, melihat lalu meniru tanpa ada analisa terhadap kegiatan tersebut. Mungkin sekarang proses peniruan itu masih terus terjadi pada diri aku namun melalui berbagai filter yang sudah tertanam lama semenjak aku kecil. Tertanam melalui keluarga dan lingkungan dimana aku dibesarkan.

Aku mencatat hal menarik di kuliah waktu itu. Seorang anak adalah peniru ulung (good imitator) meskipun pada waktu tertentu proses peniruan tersebut mulai diselingi analisis dan logika didalamnya. Dan seorang anak juga mampu mengembangkan diri diluar lingkungan / batasan tertentu. Seperti yang terjadi pada tokoh legendaris Helen Keller, berikut kisahnya:

Helen Adams Keller (lahir di Tuscumbia, Alabama, 27 Juni 1880 – meninggal di Easton, Connecticut, 1 Juni1968 pada umur 87 tahun) adalah seorang penulis, aktivis politik dan dosen Amerika. Ia menjadi pemenang dari Honorary University Degrees Women's Hall of Fame, The Presidential Medal of Freedom, The Lions Humanitarian Award, bahkan kisah hidupnya meraih 2 piala Oscar. Ia menulis artikel serta buku-buku terkenal, diantaranya The World I Live In dan The Story of My Life (diketik dengan huruf biasa dan Braille), yang menjadi literatur klasik di Amerika dan diterjemahkan ke dalam 50 bahasa. Ia berkeliling ke 39 negara untuk berbicara dengan para presiden, mengumpulkan dana untuk orang-orang buta dan tuli. Ia mendirikan American Foundation for the Blind dan American Foundation for the Overseas Blind.


Ia lahir normal di Tuscumbia, Alabama pada 1880. Pada usia 19 bulan, ia diserang penyakit misterius yang menyebabkannya buta dan tuli. Ia jadi liar dan tidak dapat diajar pada usia 7 tahun, sehingga orang tuanya bertemu Johanna (Anne) Mansfeld Sullivan Macy untuk menjadi guru pribadi dan mentor. Annie memegang tangan Helen di bawah air dan dengan bahasa isyarat, ia mengucapkan "A-I-R" pada tangan yang lain. Saat Helen memegang tanah, Annie mengucapkan "T-A-N-A-H" dan ini dilakukan sebanyak 30 kata per hari. Helen diajar untuk membaca lewat huruf braille sampai mengerti apa maksudnya. Helen menulis, "Saya ingat hari yang terpenting di dalam seluruh hidup saya adalah saat guru saya, Anne Mansfield Sullivan, datang pada saya." Dengan tekun, Annie mengajar Helen untuk berbicara lewat gerakan mulut, sehingga Helen berkata, "Hal terbaik dan terindah yang tidak dilihat atau disentuh oleh dunia adalah hal yang dirasakan di dalam hati." Ia belajar bahasa Perancis, Jerman, Yunani dan Latin lewat braille. Pada usia 20 tahun, ia kuliah di Radcliffe College (cabang Universitas Harvard), khusus wanita. Annie menemani untuk spell textbooks, huruf demi huruf, yang diletakkan ke tangan Helen. Hanya 4 tahun, Helen lulus dengan predikat magna cum laude. (id.wikipedia.org)

Kemudian aku berpendapat bahwa, tetap saja seorang anak akan membutuhkan figur bagi dirinya. Yang bisa diperhatikan lalu ditiru. Figur-figur ini yang akan membentuk dirinya dimasa depan. Namun, sepertinya sosok figur ini tidak bisa diatur karena si anak itu sendiri yang menentukan sosok figur tersebut.




Note: Haha... kesampean juga nulis tentang ini. Setelah berkutat agak lama dengan tugas dan mood baik datang. Maka jadilah tulisan ini. Huohoho!!!

Sunday, February 20, 2011

Campus in The Morning

Selasar FISIP Unpad, Jatinangor
Sebenernya ini tulisan iseng gara-gara waktu itu motret kampus pagi hari. Kampus selalu sepi kalau pagi gini. Entah kenapa orang-orangnya senang sekali datang tepat yang sangat 'tepat' waktu ke kampus. Jam sudah menunjukan waktu 8 kurang 5 menit dan kampus masih saja sepi. Kampus baru beranjak ramai nanti jam 8 lewat 10 dan hanya pada tiga hari diawal minggu biasanya kampus bisa sangat ramai. Sisanya, hanya segelintir mahasiswa yang masih saja berkutat dengan urusan-urusannya dengan senang hati datang ke kampus, hehe...

Mahasiswa seperti saya ini, yang sering tertipu jam, pagi-pagi sudah ngepot ke kampus karena melihat jam sudah mepet ke angka 8, biasanya merasa agak lega--atau mungkin mmm apa ya bahasanya-- melihat kampus yang masih sepi. Untungnya kantin fakultas sepertinya mengerti ada mahasiswa semacam ini yang sendirian menyusuri selasar yang dingin pagi itu. Mencari sesuatu yang bisa dimakan untuk mengganjal perut sampai siang nanti.

Parkir FISIP Unpad, Jatinangor
Beruntunglah yang ingin menggunakan fasilitas hotspot di area kampus karena pagi adalah waktu yang sangat baik untuk surfing internet secara LANCAR dan GRATIS. hahaha....

Sudah ya.. tulisan ini hanya sekedar intermezzo di hari minggu santai ini sebelum saya melakukan aktivitas cuci mencuci atau beres membereskan kamar.

Monday, February 14, 2011

Cerita Cinta

Cinta mempunyai berbagai bentuk
***

Disebuah rumah yang cukup untuk kalangan menengah keatas.
Rico: "happy valentine... I love you" menyunggingkan senyum termanisnya--setidaknya menurutnya.
Karen: " I love you too..." menjawab secepetanya dengan ketus tanpa mengalihkan perhatiannya pada tv yang sudah berasap itu.
Rico: "F**k.." mengumpat lalu menegak minuman dingin di mug itu.
Prang!!! Karen melemparkan asbak ke arah Rico. Rico menatapnya tajam dan dingin.
Keduanya mengatur nafas. Suasana semakin memanas.
***

Pagi itu. Ibu Eli mengaduk tehnya dalam diam. Menatap jam dinding berulang kali.

"Bu, liat baju Tiya yang merah itu gak? kayaknya kemaren dijemuran ya. Kok gak ada." Tanya Tiya mondar-mandir repot membereskan barang-barangnya

"Kenapa sih kamu gak tinggal disini aja Ya?" tanya Bu Eli

"Hmm... Jauh bu kalau berangkat dari rumah. Lagian Tiya bukan anak kecil lagi kok. Udah bisa jaga diri." Jawab Tiya sambil mengingat-ingat barang yang kira-kira diperlukan lagi.

"Ibu tau kamu udah bisa jaga diri. Tapi masalahnya sekarang sepertinya Ibu yang tidak bisa jauh dari kamu." Ucap Bu Eli kemudian menyeruput teh hangat itu.

Tiya tertegun. Dirasakannya suasana. Begitu sepi hanya terdengar sapuan si bibi yang sedang menyapu halaman.
Tiya duduk di bangku teras itu. Disebelah Bu Eli. Mengambil cangkir Bu Eli dan ikut menyeruput tehnya.

"Aku berangkat nanti sore kok..." Ujar Tiya
***

 "Ah orang ini..." batin Sofia. Sofia suka sekali dengan lelaki itu. Baik dan bertanggungjawab pikirnya.
Kemudian Sofia membuka akun twitternya dan me-retweet sebuah status dari akun Ayat Alquran. Tak berapa lama status baru muncul.
"ah.. Marco.." Sofia senang sekali melihat nama itu. Namun... Marco me-retweet sebuah status dari akun Alkitab.
Sofia menatap layar komputernya. Kosong. Ah....
***

Sunday, February 6, 2011

Gontai


Sumber Gambar: mricons.com
Gadis itu melangkah gontai. Terlalu banyak rasa yang dipendamnya. Kekesalannya memuncak di hari Jumat ini. Manipulasi batin yang berlebihan membuatnya sering ingin menangis. Ingin marah. Ingin menampar teman-temannya. Ia merasa kadang harus melakukan sesuatu. Sesuatu yang bisa menampar hati teman-temannya. Tapi tak pernah ada kesanggupan. Mungkin Ia menjadi gadis yang naïf. Yang selalu mamandang kesalahan dari sisinya. Tapi justru itu yang selalu membuatnya lelah.

Gadis itu bejalan dengan bibir terkatup. Rekat. Kencang. Ia melancarkan umpatan-umpatan pada teman-teman yang memanggilnya. Ia sudah tidak peduli. Matanya terfokus kedepan meskipun entahlah apa yang ia lihat. Dingin. Tak ada mata yang menyipit karena tarikan pipi yang tersenyum.

“aduuh bete banget gw. Dasar guru sialan,” umpat teman si Gadis
Gadis diam.
“Lu langsung pulang?!” Tanya temannya.
Gadis diam.
“woi! Jalannya lewat sini,” teriak temannya.
“BODO!” balas si Gadis.

        Kemudian Ia mempercepat langkahnya. Matanya semakin dingin bahkan mungkin lebih menjurus pada kejam. Bibirnya terkatup lebih rekat dan kuat. Ia lelah dengan semua tingkah teman-temannya yang selalu membuatnya kesal. Kadang Ia merasa babu dari teman-temannya. Kadang Ia merasa bertanggungjawab atas kelakuan temannya. Kadang Ia merasa ingin menampar bualan temannya yang ia tahu semuanya hanya omong kosong. Kadang Ia ingin berkata, “tetep aja pengangguran!” pada sesuatu hal yang tak bisa Aku tuliskan disini.

        Gadis itu memang bukan orang yang senang berkisah seperti halnya temannya itu. Ia terlalu memandang miris pada bualan orang. Karenanya nasib membawanya pada teman-teman yang rata-rata ahli bercerita itu.

        Angin mengibaskan rok penjang abu-abunya. Matanya masih dingin. Bibirnya masih terkatup kencang. Sambil menunggu bis Ia mulai memotivasi diri sendiri seperti yang biasa Ia lakukan. Ia selalu senang mengamati alam. Dirasakannya angin yang mengibas roknya bagai malaikat meniupkan sejuk di hatinya. Langit sehabis hujan merona. Menyadarkan bahwa Ia hidup di sebuah planet bagian dari galaksi bimasakti. Bahwa planet ini besar, penuh sejarah, bulir kisah, dan tua.

        Dilambaikan tangannya pada bis yang meraung penuh karat lalu naik…


Sawangan, 14 Maret 2009
6:05:02 PM

Friday, February 4, 2011

Harapan Dalam Ombak


Ombak melambai-lambai. Bersahut dengan desiran alam. Menyambut debu-debu pantai yang pasrah tersapu air. Terobang ambing tak bertujuan.Timbul tenggelam. Rissa duduk diam di batang pohon kelapa yang tumbang malam tadi. Matanya tertuju ke arah lautan. Berharap akan sesuatu. Berdoa agar semuanya baik-baik saja.

”rissa!” teriak seseorang dibelakang sana.
Rissa enggan bergegas. Matanya masih berharap lebih jauh.
Terasa tarikan oleh seseorang pada lengan Rissa. Ia bertahan. Namun orang itu menarik terlalu kencang sehingga Rissa pun menyerah. Gontai Ia mengikuti si orang itu menariknya. Rissa menangis dalam diam. Pipinya basah kuyup oleh asinnya air mata.
”aku tidak mau pergi!” teriak Rissa.
Ia meronta, melepaskan cengkraman rang yang memegang lengannya tadi. Rissa berlari ke laut. Berharap laut melalapnya juga seperti laut menarik pasir-pasir pantai. Kini dua orang mengejarnya. Mencengkram tangannya lebih kencang lagi. Rissa lunglai dalam seretan kedua orang tadi.

Berjalan dengan langkah berat Rissa berdoa. Untuk harapan-harapannya. Rissa naik ke mobil bak terbuka itu.Beberapa orang yang ada di dalam memperhatikannya. Menatap sia-sia kearah Rissa. Mereka orang-orang tak punya pilihan. Bahwa punya pilihan adalah suatu anugerah. Mungin laut telah menelan mentah-mentah harapan Rissa. Tapi bisa saja disamapaikan ke langit.

Mobil bak menderu kasar. Meninggalkan pantai. Semakin jauh. Sampai Rissa tak bisa menangis lagi. *



2 Desember 2010, 12:30
Jatinangor
 Sumber Gambar: fedoraproject.org

Monday, January 24, 2011

Hobi Dadakan

Hey..hey.. aku baru nemu Photo Editing yang yah lumayan gampanglah untuk digunakan amatiran. Jadi tiba-tiba lagi kesengsem ngedit foto daritadi. Lihat oke...





Friday, January 21, 2011

Firework

Karena setiap manusia itu berharga. Dan yakinlah tentang itu. Sehingga kau bisa dengan bangga mempersembahkan warna-warni kehidupan. Sebagai diri yang berharga.




Do you ever feel like a plastic bag
Drifting through the wind, wanting to start again?
Do you ever feel, feel so paper thin
Like a house of cards, one blow from caving in?

Do you ever feel already buried deep?
Six feet under screams but no one seems to hear a thing
Do you know that there's still a chance for you
'Cause there's a spark in you?

You just gotta ignite the light and let it shine
Just own the night like the 4th of July

'Cause baby, you're a firework
Come on, show 'em what you're worth
Make 'em go, oh
As you shoot across the sky

Baby, you're a firework
Come on, let your colors burst
Make 'em go, oh
You're gonna leave 'em falling down

You don't have to feel like a waste of space
You're original, cannot be replaced
If you only knew what the future holds
After a hurricane comes a rainbow

Maybe you're reason why all the doors are closed
So you could open one that leads you to the perfect road
Like a lightning bolt, your heart will blow
And when it's time, you'll know

You just gotta ignite the light and let it shine
Just own the night like the 4th of July

'Cause baby you're a firework
Come on, show 'em what you're worth
Make 'em go, oh
As you shoot across the sky

Baby, you're a firework
Come on, let your colors burst
Make 'em go, oh
You're gonna leave 'em falling down

Boom, boom, boom
Even brighter than the moon, moon, moon
It's always been inside of you, you, you
And now it's time to let it through

'Cause baby you're a firework
Come on, show 'em what you're worth
Make 'em go, oh
As you shoot across the sky

Baby, you're a firework
Come on, let your colors burst
Make 'em go, oh
You're gonna leave 'em falling down

Boom, boom, boom
Even brighter than the moon, moon, moon
Boom, boom, boom
Even brighter than the moon, moon, moon

{ From: http://www.elyrics.net/read/k/katy-perry-lyrics/firework-lyrics.html }

Waktu Luang

Judul artikel ini sama seperti di album Facebook aku. Memang foto-foto yang berhasil dijepret berlangsung di waktu yang cukup luang. Aku dan para modelnya juga belom mandi, setelah agak sebentar mendinginkan body di kamar sejuk ber-ac karena badan gerah sehabis pulang dari pasar. Lihat saja kostum dan setting seadaanya karena memang tidak terencana. Hahaha... silahkan lihat foto-foto amatir ini...

#Keterangan:
Foto oleh Gitta Indriati
Model Mutiara dan Melati
Lokasi Kamar di rumah Tiara
Kamera dari Handphone Nokia E5-00
Edit pakai Microsoft Office Picture Manager 














Compromise

i can't accept this condition yet.
my mind just denied it.
give me some moment to balancing it.
I want to go home.
tomorow.
i want to be like a spoiled little girl at the moment.
i guess myself too tired of all these happen.
yes...
i'm not profesional.
but i'm a human too.
is it wrong?
am i should life without an emotion?
no...
Trying to "memanusiakan manusia".
for people and myself.
please...
i tried to get piece with condition.
i tried to do it

#Note: prosa yang aku juga udah lupa kapan dibuatnya. Maaf ya kalau bahasa inggrisnya berantakan. Seperti kata teman aku,"learning by doing"

Sunday, January 16, 2011

Justin Bieber adalah Orang Jagakarsa

Fitrase tempat penginapan yang cukup besar itu menggleber-gleber. Angin dingin pegunungan menghembuskan nafasnya diantara besi-besi jendela yang beku. Pagi itu penghuni penginapan masih sempoyongan menyadarkan dirinya masing-masing ke alam nyata.

Diantaranya aku dan tante ku yang masih meringkuk didalam kehangatan selimut sambil ngobrol ngalor ngidul. Hmm... Aku punya banyak sodara. Sepupu lebih tepatnya. Masih kecil-kecil. Dengan berbagai karakter. Salah satu nya yang ini. Umurnya sekitar 2,5 tahun tapi sudah berbakat duel debat. Hehe...

Tiba-tiba si encil itu masuk ke kamar dan ikut nyelip diantara aku dan tanteku. Ikut selimutan. Kakinya yang imut-imut itu dingin. Dia enggak mau pake sendal atau alas kaki lainnya untuk menahan dinginnya lantai. Si encil ini sudah mulai mengikuti kegiatan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Seperti sekolah tapi tingkatannya dibawah playgroup. Jadwal masuknya pun hanya dua kali dalam seminggu. Jadi semacam untuk menyiapkan anak-anak umur balita dan batita sebelum masuk ke sekolah. Tersembullah dialog antara aku, tanteku dan si encil ini.

Aku: "Shifa gurunya siapa di PAUD?"
Encil: "ibu XXX"

Tante: "terus temennya siapa aja?"
Encil: "ada Bintang, ada ...."
Tante: "oh.. terus pacarnya Shifa siapa? Bintang ya?"
Tanteku mulai melemparkan pertanyaan agak jail.

Encil: "iih... Bintang tuh perempuan."
Aku: "oh. terus temen laki-lakinya siapa namanya?"
Encil: "Justin... Beybe.."

Aku dan tanteku mengerenyitkan dahi. Masih mencari-cari logika siapa itu Justin Beybe. Dan tiba-tiba saja...

Encil: "Beybeh.. beybeh.. oooo..."
Waw!! si encil bernyanyi lagunya Justin Bieber. Sontak aku meluapkan kekagetan.

Aku: "Buseet deh.. ooh itu Justin Beybe. Huehehe!!"
Tante: "hoo.. siapa tuh Shifa, Justin Beybe? tetangga kamu ya?"
Tanya tanteku ingin tahu apakah si encil ini tahu siapa itu 'Justin Beybe'

Encil: "iya tuh. Tinggal dibelakang rumah"
Volume ketawa ku makin mengikik karena harus secepatnya mengambil oksigen yang terbuang secara boros itu.
Tante: "siapa nama ibunya?"
Encil: "namanya... *berpikir agak keras* Ibu Punja"
Nama yang tiba-tiba tercetus didalam pikirannya adalah nama salah satu guru di PAUD-nya.

Sampai aku mengukuhkan sebuah pertanyaan,
Aku: "Shifa, berarti Justin Beybe itu orang Jagakarsa ya?"
Encil: "iya tuh..."

Hmmm.... Aku menarik nafas dalam setelah itu bergegas bangun dari ranjang. Masih agak nyengir-nyengir sendiri mengingat ternyata 'Justin Bieber' adalah orang Jagakarsa...


#note: sebenernya awalnya aku enggak mau masukin nama daerahnya. Tapi kok sepertinya kurang mantep. Jadi ini bukan ingin menyudutkan atau apapun ya....