Friday, February 22, 2013

Rectoverso Sountrack


 
Note: susah juga ya nyari lengkap soundtrack film ini. Yah, seadanya saja ya...
Selamat menikmati...

Rectoverso (2013): Antologi tentang Cinta tak Terucap

Rectoverso adalah bentuk atau gambar yang saling terpisah namun sebenarnya saling melengkapi menjadi kesatuan utuh. Nampaknya cukup menggambarkan bentuk film yang diadaptasi dari novel karya Dewi 'Dee' Lestari (2008) ini. Film yang mengambil judul yang sama dengan novelnya ini merupakan film omnibus yang didalamnya berisi lima cerita tentang cinta yang tak terucap.

Cerita yang ada didalam film ini diadaptasi dari beberapa cerita yang ada pada novelnya, diantaranya Malaikat juga Tahu, Firasat, Cicak di Dinding, Curhat buat Sahabat, dan Hanya Isyarat. Kelima film pendek ini di sutradarai oleh lima sutradara wanita.


Sedikit ringkasan cerita dari kelima film pendek tersebut:

Malaikat juga Tahu
Abang (Lukman Sardi), putra tertua Bunda (Dewi Irawan), yang mengalami autism jatuh cinta pada seorang gadis yang tinggal di kost-kostan milik Bunda, Leia (Prisia Nasution). Bunda merasa khawatir dengan keadaan ini mengingat kondisi Abang apalagi kemudian Leia justru memilih adik Abang, Hans (Marcell Domits) sebagai kekasihnya.











Firasat
Senja (Asmirandah) sudah mengikuti Klub Firasat yang didirikan oleh Panca (Dwi Sasono) selama satu tahun. Namun dalam satu tahun itupula Senja tidak pernah berbagi tentang perasaan dan firasat-firasat nya kepada forum klub. Senja takut sesuatu terjadi pada Panca, seperti yang terjadi pada keluarganya dulu.












Cicak di Dinding
Suatu ketika di Bar, Taja (Yama Carlos) duduk sendiri sampai tiba-tiba seorang wanita cantik menghampirinya dan merasa tertarik padanya. Awalnya berjalan manis sampai suatu ketika wanita itu, Laras (Sophia Latjuba), menghilang dari kehidupannya.












Curhat buat Sahabat
Di sebuah kafe dua orang sahabat duduk mengikmati obrolan mereka. Amanda (Acha Septriasa) yang ceria dan bersemangat ini bercerita banyak kepada sahabatnya, Reggie (Indra Birowo) yang dengan senang hati mendengarkan curhat Amanda. Tak pernah ada yang tahu bahwa ada perasaan yang mengalir dari pertemuan dua sahabat tersebut.







  


Hanya Isyarat
Al (Amanda Soekasah) jatuh cinta pada teman milisnya, Raga (Hamish Daud). Namun begitu, Al hanya bisa mengagumi Raga diam-diam. Mengaguminya dari balik punggungnya...













Keunikan film omnibus sendiri adalah plot cerita yang berisi potongan-potongan adegan dari beberapa film pendek yang digabung menjadi satu. Perlu kreatifitas tersendiri dalam menyusun potongan adegan tersebut agar alur cerita dapat berjalan apik dan sampai pada twist dengan tepat. Dan menurut saya perlu kepiawaian penulis skrip dan editor dalam mengolah hal ini.

Rectoverso sendiri, bagi saya, merupakan film yang 'halus' dan ketika saya liat jajaran sutradaranya, saya makin mengamini mengapa film ini menjadi begitu 'halus'.
Diluar perbincangan teknis film, isi dari film ini begitu filosofis saya rasa. Tentang semesta, tentang teori chaos, tentang manusia dan alam...
Kejadian-kejadian pada hidup manusia yang nampaknya tidak saling berkaitan justru sebenarnya saling melengkapi.
Dan kau tahu, tiba-tiba saya berpikir bahwa jangan-jangan kita semua sedang ada pada sebuah plot dalam rectoverso...

***
Detail Film

Saturday, February 16, 2013

Lagu dan Keadaan

Haloo.. Malam sudah menjelang. Tapi gak bisa deh gue kalo tidur cepet-cepet hehe...
well, karena sudah ketemu disini mari kita obrolkan sesuatu.

Kali ini tentang musik. Seperti film yang sering gue ulas, musik pun tercipta dari berbagai hal yang menginspirasi. Okelah, berhubung gue gak terlalu ahli dalam permusikan, saya ingin berbagi tentang inspirasi musik yang diambil dari keadaan. Hmm... keadaan yang dimaksud bisa tempat, situasi, dan sebagainya. Dan biasanya keadaan tersebut mempunyai ciri khas tertentu.

Lagu-lagu yang terinspirasi oleh tempat misalnya, yang terkenal sekarang ini, Gangnam Style, ketika Halyu Wave menyebar kemana-mana.


Psy - Gangnam Style

Lagu ini bercerita tentang kehidupan orang-orang yang tinggal di kawasan elite Gangnam, Korea Selatan.

Lagu lainnya yang terinspirasi oleh tempat,

Katy Perry ft Snoop Dogg - California Gurls

Sedangkan lagu yang satu ini menceritakan tentang kebiasaan para gadis-gadis California.
Hmm, apalagi ya? ooh ini dia,

 
Agrikultur - Kompor Meleduk (lagu asli oleh Benyamin S)

Indonesia juga punya soal lagu semacam ini, mungkin banyak tapi yang kepikiran sama gue ya lagu ini, hehe...

Kalo menurut lo gimana? 

Friday, February 8, 2013


Pernahkah kau menatap langit? pasti pernah. Pernah begitu terpana? Aku sering begitu.

Bahkan mungkin langit lebih tua usianya dari Bumi ini. Hahaha... Apalagi negara ini.

Menatap langit malam itu seakan mereka bercerita. Tentang sejarah, tentang masa lalu, tentang masa depan bahkan.

Beribu-ribu tahun yang lalu nenek moyang kita juga menatap langit. Langit yang sama yang kita tatap sekarang, dalam bentuk dan situasi berbeda.

Langit menjadi tumpahan doa dan kebingungan mereka terhadap alam. Berharap disana ada yang melihat mereka di gelap malam.

Ketika langit menjadi tumpuan kehidupan. Luar biasa. Penciptaan yang luar bisa. Perlu berani menatap dan memahami maka nahkoda kapal dapat memegang kendali diatas geladak.

Seperti kakak bagi bumi yang masih muda waktu itu.

Gile... Kalau sudah begini pasti aku lanjut bermimpi tentang peri-peri yang turun dari langit. Hinggap dibumi lalu memberikan warnanya terhadap kehidupan.

Pernah melihat bintang jatuh? aku pernah. Dan ku katakan sekarang, tentang mitos jika ada bintang jatuh maka berharaplah dan harapan mu aka terkabul. Hah... butuh reflek yang cepat untuk itu. Karena ketika kau melihat bintang jatuh, alih-alih berharap, kau akan lupa dengan mitos itu dan cuma pukau yang tersisa. Aku cuma terpukau kala itu, melongo.

Cerita tentang bintang jatuh, kata orang bintang jatuh itu adalah bintang yang sudah mati. Ya, sebuah bintang mati kemudian jatuh. Tapi ada sesuatu yang luar biasa dari bintang yang jatuh dan mati. Ia membentuk nebula, kabut. Kemudian bergumpal-gumpal dan akhirnya mebnjadi sebuah bintang baru yang masih muda. Kelahiran bintang baru itu biasanya terletak ditempat bintang tua itu jatuh. Sungguh menarik ya, kau tau, aku jadi teringat Fawkes, Phonix yang ada di Harry Potter, hehehe.... Lahir dari abunya sendiri...

Uppss... Tapi aku lupa cerita sesuatu. Bintang yang mati punya dua kemugkinan, yang pertama kemungkin dia akan lahir kembali. Kemungkinan kedua adalah ia membentuk lubang hitam (black hole). Yang kedua inilah yang misterius. Black Hole punya kemampuan untuk menyedot benda-benda yang ada di dekatnya. Kata orang jika tersedot kedalamnya, kau akan sampai di semesta yang lain, entah 'benar-benar lain' atau di waktu yang lain.


Dan ngomong-ngomong soal bintang, bintang tertua di jagad raya yang pernah di temukan bernama Antares. Umurnya sudah ratusan tahun. Ia bertahan disana.

ehehehe.... oke deh.. perkenalkan saya Gitta yang sudah 20 tahun. Yang sekarang agak berhati-hati dengan imajinasinya.

Gangster Squad (2013)

Haloha! yuk berbagi lagi yuk...

Kali ini saya mau cerita ulang sebuah film. Film hmm... action. Tentang mafia, yang jelas sebenarnya bukan tipikal film favorit saya, tapi, well... mari mari berbagi...

Gangster Squad, film yang diadaptasi berdasarkan kisah nyata pada buku The Tales of Gangster Squad yang ditulis oleh Paul Lieberman ini bercerita tentang Los Angeles di tahun 1949. Keadaan ketika perang dunia berakhir, semua orang menginginkan kedamaian pada hidupnya, namun nampaknya kedamaian itu belum sampai ke Los Angeles saat itu. Perang memang selesai, namun mafia merajalela di Kota Malaikat itu.
Micky Cohen (Sean Penn) merupakan mafia yang merajai kota tersebut, tidak ada penegak hukum yang berani menuntutnya ke pengadilan karena ia menyuap petinggi-petinggi kota demi keuntungannya.

Chief Parker (Nick Nolte) Kepala Polisi dari LAPD (Los Angeles Police Departement) resah dengan kondisi kota yang seperti itu, namun penangkapan terang-terangan akan sulit untuk dilakukan, kemudian dia membentuk sebuah tim kecil yang dikepalai oleh seorang polisi idealis, John O'Mara (Josh Brolin).
Dalam menjalankan misinya tersebut O'Mara dibantu oleh beberapa anak buahnya yang tidak diambil dari polisi kebanyakan. Yah... ini justru yang menjadikan tim ini kuat dan menarik.

Untuk meruntuhkan kerajaan Cohen tim ini tidak menyerang Cohen secara langsung, melainkan dengan mengobrak-abrik pusat-pusat perputaran uang milik Cohen. 

Hmm... Diawal film, digambarkan kekejaman Cohen sebagai kepala mafia. Namun, pada plot selanjutnya jangan khawatir dengan alur cerita rumit dan serius sebagaimana biasanya film mafia berlangsung. Ceritanya bisa dibilang ringkes.
Selain itu juga, bagi senang dengan dunia intel, mata-mata, spy, di film ini juga diperlihatkan bagaimana tim ini mematai-matai Cohen. Ya, bayangkan saja pada tahun 1949 melakukan aksi penyadapan, tentunya tidak semudah sekarang ini.


Jadi yah, cukup menarik sebagai tontonan yang seru dan penuh aksi


Detail Film
Gender: Action, Crime
Rate (MPAA): R
Durasi: 113 menit
Bahasa: Inggris
Country: Amerika Serikat

Sutradara: Ruben Fleischer
Produser: Dan Lin, Kevin McCormick, Michael Tadross
Screenplay: Will Beal
Cerita Asli: Paul Lieberman dalam The Tales of Gangster Squad
Pemeran: John Brolin, Sean Penn, Nick Nolte, Ryan Gosling, Anthony Mackie, Robert Patrick, Giovanni Ribisi, Michael Peña, Emma Stone
Cinematografi: Dion Beebe
Editor: Alan Baumgarten, James Herbert
Musik: Steve Jablonsky
Distributor: Warner Bros. Pictures

Tuesday, February 5, 2013

HANNA: Adapt or Die (2011)



Saya mencantumkan tagline film ini karena rasanya menarik ya. Sebelum memulai menulis resensi ini saya meminta maaf karena mungkin akan kurang oke, hehehe.. Maklum, nontonnya gak dari awal.

HANNA, film yang di sutradarai oleh Joe Wright ini bercerita tentang seorang anak perempuan bernama Hanna Heller (Saoirse Ronan) yang tinggal bersama ayahnya, Erik Heller (Eric Bana). Sejak berumur dua tahun, Hanna sudah dilatih sebagai pembunuh oleh ayahnya. Dan ketika Ia berkata siap untuk misinya, ayahnya melepaskannya.
Misi Hanna adalah untuk membunuh Marissa Wiegler (Cate Blanchett), namun Marissa lolos dari pembunuhannya. Dan kemudian dia mencari Hanna yang kabur setelah misinya tersebut.

Usut punya usut ternyata Hanna adalah seorang anak yang diadopsi oleh Eric dari klinik aborsi, kemudian DNA nya dirubah agar menjadi semacam tentara, tentara yang sempurna. Ternyata Hanna tidak sendiri, banyak anak lain yang juga "dijadikan tentara" oleh riset tersebut, namun penelitian itu kemudian ditutup oleh Marissa.


Hanna: What was the research?
Erik: They took fertilized embryo's and made small changes to them to improve them. To reduce the capacity for fear, for pity, to increase muscle strength, heightened senses. Anything to make a better soldier. The perfect soldier. I recruited your mother in an abortion clinic. I recruited twenty women the same way.
Hanna: There were other children?
Erik: Yes. When you were two, Marissa Wiegler, she closed the whole programme and all of this research, it was disposed of. Do you understand?
Erik: I love you, Hanna. You have to know that.
Hanna: Because I'm a freak?
Erik: No. Because you are my child.


Namun yang menarik bagi saya adalah musik didalam film ini. Unik untuk menjadi latar film action, bukan musik yang membuat jantung berdebar, tapi lebih pada musik khas pada film-film drama bahkan cerita dongeng. Tetapi ini yang membuatnya menjadi tragis, karena dibalik musik-musik lembut itu (enggak lembut juga sih, tapi apa ya, klasik mungkin ya bisa dibilang) penonton disuguhkan bagaimana Hanna, yang berumur 16 tahun itu mematikan lawannya. Dan music score yang diaransemen oleh The Chamical Brother ini memang mendapat banyak apresiasi pada beberapa ajang penghargaan film seperti Best Score di Central Ohio Film Critics Association (COFCA Award) pada tahun 2012 dan menjadi salah satu nomine Best Music pada MTV Movie Award di tahun yang sama.

Tidak ketinggalan pemain mudanya, Saoirse Ronan yang juga mendapat apresiasi dalam film ini, salah satunya Best Actress – Film di Irish Film and Television Award 2012 (IFTA Award). Rasanya pernah melihat aktris muda ini? Ya, dia memang pernah muncul juga di The Lovely Bones (2009) dan film anak-anak, City of Ember (2008).


Erik: Music. A combination of sounds, with a view to beauty of form and expression of emotion.

Detail Film
Gendre: Action, Thriller
Rate (MPAA): PG-13
Sutradara: Joe Wright
Produser: Leslie Holleran, Scott Nemes, Marty Adelstain
Screenplay: David Farr, Seth Lochhead
Naskah: Seth Lochhead
Pemeran: Saoirse Ronan, Eric Bana, Vicky Krieps, Cate Blanchett, Jhon Macmillan, Jessica Barden, Tom Hollander
Cinematografi: Alwin H. Küchler
Editor: Paul Tothtill
Musik: The Chemical Brother
Distributor: Focus Features
Durasi: 111 menit
Country: Jerman, UK