Friday, January 25, 2013

You can got something, but at the same time you lose another things.
That’s why life is never perfect.
Perfect is create from mind.
When your mind told everything is ok

Me
Aha!
Gue nangis tersedu-sedu maghrib ini. Solat maghrib kelewat dan bertemu sebuah berita buruk yang membuat hati menahan isak kecewa.

Hampir gue percaya tentang persambungan garis lurus antara usaha dan hasil sampai berita buruk itu nyoel-nyoel minta dilihat. Masa iya tagline gue untuk tahun 2012 lalu "kurang berdoa" lagi. Mungkin iya, sedikit banyak begitu.

Dari situ gua jadi gak mau nyalahin siapa-siapa atau menggurui diri sendiri tentang 'harusnya begitu-harusnya begini', karena jujur aja, gue udah ngerelain beberapa kegiatan organisasi gue demi terealisasinya resolusi tahun 2012 yang gue kibar-kibarkan diawal tahun lalu.

Hampir, nyaris gue percaya, terus bom atom datang dan meledaklah semua kepercayaan dan harapan itu.

Yang bikin gue makin nangis tersedu-sedu adalah kenapa, kenapa gue yang ketiban apes. Yang lain dapet bagus-bagus, setidaknya diatas gue, banyak yang begitu. Merana amat sih ya...

Kemudian gue mikir, apa yang kelewat sama gue sampe gue gak bisa mencapai itu. Apa yang kelewat...
Beberapa kegiatan gue tolak demo fokus sama resolusi yang satu ini, udah usaha kupat-kepot ke kampus jangan sampe ada absen yang bolong, karena gue tau gue bukan anak jenius yang gak masuk-nilai memuaskan. Ah, masa iya gue harus nyontek pas ujian juga. Rempong amat sih... Masa iya...

Sampe satu titik gue pikir, ah masa iya yang gue pikirin beberapa tahun kebelakang itu bener. Gue termasuk tipikal orang yang harus kerja 2x lipat dari orang lain untuk mendapatkan sesuatu, miris amat ah...

Ketika orang lain bisa dengan kerja 2x lipat bisa mecapai sesuatu itu, maka gue harus kerja 4x lipat untuk mendapatkan sesuatu itu. Sambil mikir itu gue nyesek di kamar mandi, nahan isak biar gak kedengeran.
Sambil nangis gitu, ah! oke! I take a challange... kalo itu emang aturan main buat gue, oke gue ambil tantangannya. Dan gara-gara itu hampir isak gue kedengeran.

Entahlah, gue kayak sedang menantang nasib, dan nasib tersenyum membara juga. Dan gue berdoa, semoga Allah selalu membimbingku. Amin...

Sambil nulis begini tiba-tiba gue keinget dulu jaman SMA. Gue pernah nangis sampe begini gara-gara nilai juga hahahaha.... Oh plan b, jadilah plan a untuk dirimu sendiri...

Oke deh. Gak baik mengawali tahun, mengawali semester begini, smile again!!! Setidaknya kalaupun gue selalu jadi orang kedua, ketiga, dan kesekian, buatlah menjadi berarti. Bukannya warisan dari pemeran utama seringnya turun untuk sidekicknya hahahahaha... kidding ;)

Sip... Eh, ada banyak DVD yang minta di tonton. Lets goooo!!

Thursday, January 24, 2013

Asyiiiik... Akhirnya ketemu dua kutipan favorit dari film yang terus nempel di pikiran... hehe, maklum kan bahasa inggris saya anjlok.

I’d imagine the whole world was one big machine.
Machines never come with any extra parts, you know.
They always come with the exact amount they need.
So I figured if the entire world was one big machine, I couldn’t be an extra part.
I had to be here for some reason.
And that means you have to be here for some reason too.
- Hugo Cabret, Hugo (2011)

Who Honors those we love for the every life we live?
Who sends monsters to kill us…and at the same time sings that we’ll never die?
Who teaches us what’s real…and how to laugh at lies?
Who decides why we live and what we’ll die to defend?
Who chains us…and who holds the key that can set us free
It’s you.
You have all the weapons you need. Now fight!

- Sucker Punch (2011)

Wohoo! Membakar! :))

Thursday, January 3, 2013

Frankenwinnie (2012)


Holaaaa.... Apakabar semua! Sudah lama tak jumpa. Sorry morry akhir-akhir ini setiap buka laptop berinternet pasti langsung gak fokus, pengennya langsung meluncur di youtube, nonton video idola baru, biasa deh. Nanti deh ya, abis tulisan ini saya posting idola macam apa sih yang mengganggu perhatian saya. But, don’t judge... Idola bisa berganti kok hehehe... Semenjak itu saya lebih bisa menghargai, itulah selera. If you don’t like, just don’t follow. Its simple as like as following people in twitter hahahay... ok, enough the prolog. Suka kepanjangan -__-
***
Yeah! Burton’s movie!! Tim Burton kembali membesut film animasi setelah 9 (2009) dan Corpse Bride (2005). Kali ini film yang Ia sutradarai merupakan cerita asli yang dibuat oleh dirinya sendiri, tokoh Frankenstain merupakan inspirasi dalam menyusun cerita ini. Film ini merupakan remake dari film pendek yang juga di sutradarai oleh Burton dengan judul yang sama pada tahun 1984.

Kisahnya bercerita tentang seorang anak tertutup bernama Viktor Frankenstain (Charlie Tahan) yang ingin menghidupkan kembali anjing kesayangannya, Sparky (Frank Welker). Guru ilmu alamnya, Mr. Rzykruski (Martin Landau), memberikannya ide dengan menghidupkan kembali Sparky dengan kekuatan listrik petir.

Sayangnya eksperimen Viktor ini diketahui oleh teman-teman sekelasnya yang ingin memenangkan perlombaan sains pada Festival Sains di kota mereka. Mereka mencoba eksperimen ini pada mayat-mayat hewan, namun hasilnya di luar yang diharapkan.

Film yang didistributori oleh Walt Disney Pictures ini disajikan dalam gambar hitam putih. Kalau dilihat tipikal tokoh yang di gambarkan, hampir sama seperti pada film Corpse Bride. Mata bulat besar dan penampilan tokohnya yang eksentrik dan misterius. Hampir tak ada ceria nya untuk menjadi film anak-anak. Yah, tapi itulah ciri khas Burton. Gelap, misterius, dan agak imajiner, kadang nyerempet surealis.

Bagi penyuka film horror mungkin sudah tak asing dengan nama-nama seperti Frankenstain atau Van Helsing. Dan memang nama-nama itu digunakan dalam menamai tokoh yang di film ini. Seperti tokoh utama, sangat jelas Mr. Frankenstain (Martin Short) merupakan ayah dari Viktor. Lalu Van Helsing juga dipakai pada nama Elsa van Helsing (Winona Ryder), teman Viktor. Juga seperti nama Persephone, anjing Elsa yang berkawan dengan Sparky, merupakan nama istri dari dewa underworld—Hades. Nama-nama itu seakan menguatkan tema cerita yang gelap. Dan entahlah, mengapa Burton suka sekali dengan nama Viktor, karena pada Corpse Bride pun tokoh utamanya bernama Viktor, yah yah...
 
Tidak ada nama Jhonny Depp ataupun Helena Bonham-Carter pada daftar pengisi suara, yang biasanya setia menghiasi layar pada setiap karya-karya Burton. Tapi, siapa yang ingat lawan main Jhonny Depp di  Edward Scissorhand. Ya, suara Winona Ryder kali ini ikut serta dalam mengisi film ini. 

Meskipun gelap, banyak menampilkan setting pemakaman, dan sebagainya, tetap saja film ini diperuntukan untuk anak-anak. Burton berhasil menahan diri—setidaknya—untuk tidak menampilkan efek darah, bahkan cipratan darah, dan adegan adegan sadis lainnya yang memuluskan film ini lulus sensor dengan hasil PG (Parental Guidance suggested). Dan seperti halnya kebanyakan film anak, akhir cerita cukup membuat penonton bernafas lega setelah beberapa saat di buat waswas.

Frankenweenie (1984)
Sekedar info tambahan, Frankenweenie ini dinyatakan Fresh oleh situs film Amerika, Rotten Tomatoes, dengan rating 89%. Banyak kritikus dan penonton setianya yang berpendapat, akhirnya Burton kembali melahirkan karya yang ‘wow’ setelah beberapa waktu yang lalu tidak ‘wow’ hehehe...
Tapi menurut saya, Burton selalu berhasil pada film-film animasi. Corpse Bride dan 9, dua film yang menambah rasa pukau pada diri saya terhadap film animasi.

Ok. Selamat berimajianasi ria. Dan mungkin anak kecil jaman dulu lebih pemberani  ya, hmm...
***








Film Details

Gendre: Horror-Comedy
Running time: 87 minutes
Director: Tim Burton 
Producer: Tim Burton, Allison Abbate
Starring: Charlie Tahan, Frank Welker, Martin Short, Catherine O'Hara, Martin Landau, Atticus Shaffer, Winona Ryder, James Hiroyuki Liao, Robbert Capron.
Music by: Danny Elfman
Cinematography: Peter Sorg
Distributor: Walt Disney Pictures



Image Sources:
aceshowbiz.com
imdb.com
 fanpop.com 
en.wikipedia.org