Photo by James Wheeler: https://www.pexels.com/photo/lake-pebbles-under-body-of-water-1574181/ |
Menyusuri sungai dan ngarai
Sambil dengan seksama menegaskan suara angin
Dan bau-bauan tumbuhan yang menguar di udara
Kesedihan tak beralasan, membawa pada lamunan yang tumpang tindih
Memori me-rewind banyak cerita
Semakin panjang pula catatanku akan pertanyaan pada diri sendiri
Entah sejak kapan mulainya aku kembali menulis puisi
Dibersamai lagu yang itu lagi-itu lagi
Puisi tanpa rima, tanpa kedalaman konteks, hingga sedikit lagi dianggap puisi jadi-jadian
Kesedihan kali ini menumbuhkan rasa-rasa pahit dalam hati
Rasa pahitnya seperti sisa-sisa pahit puyer di ujung lidah
Yang sudah diguyur air pun, kau masih bisa merasakan pahitnya
Aku takut kesedihan ini menggelinding, makin besar, dan jadi bola liar
Kepada sungai dan ngarai, kubenturkan lamunanku
Kutenggelamkan kesedihanku
Sekejap
Meski tak kan hilang begitu saja.
Jakarta, 17 November 2022