Wednesday, July 19, 2017

Transportation from Lebak Bulus to Monumen Nasional (Monas)

Firstly I would tell you that I write this post to practice my English writing skill. So, if you feel weird when read this, pardon me. But, I hope you can understand what I say.

Ok, I know it's hard to new people in Jakarta to traveling around this city by a public transportation. This matter happen because a lack of information about a tranportation direction (even when you at the bus station). Also, a lack of direction sign at the streets. So, it's more comfortable to see or search a streets sign (name of the street) from Google Map or Waze.

Here I tried to tell you how to get to Monumen Nasional (Monas) by a public transportation. And I will tell you a transportation to get there from Lebak Bulus Station.

To go to Monas you will ride two different bus from Lebak Bulus. First, you take bus from Lebak Bulus Station to Senen (you will see the direction sign at the front of bus "LEBAK BULUS - SENEN") and transit at SMK 57 Shelter. From there, you take bus again to Monas (take bus with "RAGUNAN - MONAS" sign) and get off the bus at Monas Shelter.

FYI, you will see two bus that has same destination but different route to Monas at SMK 57 Shelter ("RAGUNAN - MONAS via KUNINGAN" and "RAGUNAN - MONAS via SEMANGGI). Don't be confuse because they are same destination, you can take one of them.

The Route of "LEBAK BULUS-SENEN" Bus



The Route of "RAGUNAN - MONAS via SEMANGGI" Bus



The Route of "RAGUNAN - MONAS via KUNINGAN" Bus




Where is Lebak Bulus Station?

Maybe you a little bit confuse the location of Lebak Bulus Station. That is at South Jakarta, and it takes about 2 hours to get to Monas.

Lebak Bulus - Monas Map




Happy explore Jakarta. Be tough in the traffic :D

Wednesday, June 21, 2017

Doa

Doa

Apakah doa itu merambat
Seperti halnya cahaya dan suara
Ia merambat melalui bilur-bilur udara
Bersama saat dihembuskannya bisikan hati
Kemudian di-amin-i oleh tanah, air, dedaunan, burung-burung yang terbang, semesta...
Membumbung tinggi melewati teras para malaikat
Apa udara ini dipenuhi rapalan doa-doa yang dihembuskan
Tuhan Maha Tahu
Kubiarkan ini terbang ke dalam misteri
Karena ini melampaui semesta pengetahuan para makhluk-Nya


Sawangan, 20 Juni 2017


***

Hening

Hening
Dalam khusyuk
Arus pikiran meluap
Ombaknya menderu tinggi
Hening
Dalam khusyuk
Diri meredakan air yang meluap itu
Hingga alirannya lebih tenang
Hingga dapat menatap ke dalam lubuk kesadaran
Arus pikiran adalah arus yang liar
Ia mengerti celah lengah
Dalam roka'at-roka'at, arus itu pasang-surut
Hening
Adalah sungai untuk arus yang bertanya, juga kejernihan cermin diri


Sawangan, 18 Juni 2017

Sunday, June 18, 2017

Si Penawar Hati

Si Penawar Hati

Kisah tentang si penawar hati
Memikat siapa saja untuk mencari
Segala dongeng tentangnya
Menjadi angan setiap insan yang bercinta
Candu
Candu si penawar hati


Sawangan, 14 Juni 2017

Tuesday, June 13, 2017

Masa SMA, Masa yang Puitis

Hello!

Gue mau nulis kilat aja nih, soalnya harus segera mandi dan berangkat les.
Sudah lama tidak mengisi blog ini karena beberapa waktu fokus banget mengurus blog film. Akhirnya tulisan pertama di 2017 gue isi dengan kumpulan puisi yang bisa dibaca pada post di bawah post ini.

Sambil mulai menulis kembali, gue iseng membuka kembali post-post lama yang sudah ancient hahaha...
Dan ternyata pada masa-masa SMA gue lumayan puitis ye. Gue merasa saat ini justru gue sedang kehilangan irama dalam berpuisi, yang artinya (gue artikan sendiri sih wkwk...) mungkin sekarang ini gue jadi kurang peka. Jadi terlalu reaktif di dunia yang serba digital, serba terkoneksi, serba kilat ini. Karena dalam berpuisi itu kan butuh "merasa" (setidaknya menurut gue), butuh berpikir, butuh mengolah kata. Gak asal jeplak ala twitter.

Yap! selalu asyik memang membuka post-post lama. Seperti menelusuri ingatan-ingatan masa lalu yang mungkin kini gue lupa pernah seperti itu :)

Oke deh, see you next time ya.

Kumpulan Puisi: Bunga Hati

Kata Yang Memenjara

Kata-kata yang memenjara perempuan
Begitu halus
Begitu indah
Begitu menekan
Mengaburkan makna atas segala yang diikat
Agar tak mengganggu, tak merubah
Tak merusak apa yang dipercaya sudah garisnya
Tapi...
Tafsir manusia tak pernah mutlak


Sawangan, 13 Juni 2017

***

Bunga Hati

Hati ini mencari keadilan
Untuk rasa yang terpenjara norma
Mencari pintu, membebaskan bunga-bunga yang mekar
Mungkin hati ini sudah seperti hutan
Setiap bunga yang mekar tersimpan dalam museum ingatan
Aku mengingat setiap detailnya
Bunga dengan kelopak besar berwarna merah
Juga bunga-bunga yang membeku
Sampai bunga-bunga itu menyatu menjadi diriku


Sawangan, 12 Juni 2017

***

Siapa Peduli?

Jakarta dan keheningan yang bising
Orang-orang berkutat dengan pikirannya sendiri
Orang-orang yang berlari mengejar apa saja
Hujan tak kenal lelah membasahi udara yang abu-abu
Kukatakan ini hening
Memangnya kita masih peduli dengan kebisingan?
Biarlah...
Kota ini memelukku dengan gemerlapnya
Berkata tidak apa-apa. Masih ada harapan
Kota yang ahli dalam membangun harapan
Meski tak peduli sebanyak apa yang kemudian patah hati
Dan memangnya aku peduli?


Jakarta, 27 April 2017

***

Dalam Gelap

Apa yang orang-orang harapkan dari dirimu?
Apa yang kamu harapkan dari dirimu?
Apa yang kamu harapkan dari Tuhan?
Apa yang kamu harapkan terhadap hidup?
Saat gelembung-gelembung harapan menggembung dalam hatimu
Saat pikiran menampar-nampar akan realitas
Mereka saling berbantahan
Dirimu terdiam
Berdiri jauh di dasar sumur
Atau lorong? Entah...
Yang jelas gelap
Hanya tangan dan intuisi yang meraba
Kamu keras kepala untuk bertahan
Aku harus keras kepala
Seolah setitik keteguhan dalam nurani bahwa ada sesuatu di depan sana. Di atas sana
Meski, apa yang bisa kamu harapkan dalam gelap?


Sawangan, 27 Maret 2017

***

Karena kembali bukan bakar tapi kedewasaan


Jatinangor, 30 Maret 2015