Saturday, December 27, 2008

Resensi Film: 3 Doa 3 Cinta

3 orang santri yang baru saja menyelesaikan ujian akhir mereka di pondok pesantren mengawali cerita ini. Mereka ialah Huda (Nicholas Saputra), Rian (Yoga Pratama), dan Sahid (Yoga Bagus). Mereka mempunyai tujuan masing setelah menyelesaikan 'mondok'-nya di pesantren itu.

Ternyata poster film tidak berarti menggambarkan cerita di dalam film itu sendiri. Terbukti dalam film ini. Awalnya aku pikir mesin penggerak film ini bertumpu pada aktor dan aktris di poster itu. Namun ternyata ada anak-anak baru di dalamnya yang justru membuat film ini lebih hidup.

Seperti kisah Rian yang ingin melanjutkan bisnis video kawinan milik mendiang bapaknya. Gayanya yang ringan menjadi karakter cukup kuat dalam film ini. Sampai akhirnya ke-santai-annya mendadak berubah ketika Ibunya meminta izin untuk menikah lagi.
Lalu kisah keras Sahid yang entah kenal darimana Ia terjerumus pada ajaran Islam 'jalur keras'. Karakter yang bisa dibilang rapuh ini juga dimainkan dengan baik. Dan cerita-cerita dibalik alimnya Pondok Pesantren itu menggelitik penonton sehingga cukup segar untuk menjadi pilihan tontonan malam minggu diantara film-film luar disekitarnya.


Genre : Drama
Produksi : IFI dan TriXimage
Sutradara : Nurman Hakim
Penulis : Nurman Hakim
Pemain : Nicholas Saputra, Yoga Pratama, Yoga Bagus, Dian Sastowardoyo, Butet Kertaredjasa, Jajang C Noer

Wednesday, December 24, 2008

Pengapnya...

Baru aja sampai di rumah. Dari Bogor langsung mampir ke Kumon karena ada materi baru yang musti dikejar sebelum liburan panjang tengah semester ini.

Sampai dirumah agak gondok sama tukang ojek yang nganterin, agak sok tau dan yang bikin makin shok dia minta dibayar tiga ribu, padahal yang aku tau paling mahal juga cuma dua ribu lima ratus kalau cuma nganter ke dalam komplek perumahaan ini.

hooh, di rumah sepi. Cuma ada tante Eni dan Nia (asisten mamah yang baru). Ichi lagi ke dokter diantar mamah, biasa dokter andalan warga komplek. Tapi tidak pasti juga Dia praktek atau tidak, maklum malam Natal, kan biasanya para Tionghoa juga ikut merayakan Natal.

Masuk kedalam kamar mamah aroma minyak kayu putih yang dicampur bawang merah menyekap indera penciuman. Hidung aku yang kecil ini makin mengkerut tak biasa mencium bau ini. Pengap sekali kamar mamah. Di sebelah kasur tergeletak ramuan-ramuan pengusir angin yang biasa dibalurkan ke badan orang yang masuk angin. Tergeletak begitu saja diatas kursi rotan yang reyot peyot itu. Biasanya kalau pintu kamar dibuka udara sejuk ac menyeruak keluar, benar-benar suasana tidur. Tapi kali ini, uuooh, suasana panti pijit Mpok Encang langsung terbayang. Berputar-putar seakan menyeringai penuh semangat diantara pasien-pasiennya yang ngatri untuk mendapatkan pijatan keramatnya.

Bikin emosi jiwa aja...

Monday, December 22, 2008

Hujan Angin

hujan atau angin…
keduanya sama…
menggerakan dahan pohon kersen itu…
hingga daunnya jatuh berguguran…
dan buah merahnya tajam menerjang kanopi…
namun…
tidak seperti angin…
hujan menyisakan sisa…
sisa basah yang kemudian diserap tanah…
untuk akar-akarnya…
menyokong dahan daun agar berbunga…
namun…
tidak seperti hujan…
angin adalah bantuan alam…
hingga serbuk-serbuk sari tumpah ruah menyelimuti putik bunga…
kembali berbuah untuk yang hidup mengelilinginya…
hujan dan angin…

Saturday, December 20, 2008

Otak-otak Makasar

Otak-otak Makasar itu ENAK!!!!
Bener loh…
Kalo dibuka bungkus daunnya isi nya tidak mengecewakan. Padat.
Cara makannya tinggal dicocol ke bumbu khususnya.
Bumbunya ada dua macam:
Bumbu kacang, tidak terlalu pedas sehingga lebih cocok untuk lidah orang Jakarta.
Bumbu hitam, nama aslinya sih tidak jelas apa tapi bumbu yang satu ini berwarna hitam lekat, hampir seperti bumbu pempek namun versi kentalnya. Dan pedasnya minta ampun, sampe nyereng ditenggorokan.
Tapi kalau sudah sampai di lidah susah berhenti makannya.
Poko’e wuenak tenan (kata-kata diambil dari Somay Sparta)

Saturday, December 13, 2008

Jangan Kau Lepaskan, Kuu Daa Rii Muu

Peluklah diriku dan jangan kau lepas
Kan ku dan jangan kau lepaskan
Kuuu daa rii muuu… (Alexa-Jangan Kau Lepas)


Riuh rendah suara-suara anak meraung raung mengitari 5 orang personil band itu. Ada yang goyang-goyangkan kepala, melambai lambaikan tangan ke udara, atau ikut bernyanyi sepenuh hati sambil merasa dirinya sendiri yang berada di panggung itu.

Diantara yang ramai itu adalah murid berkepala botak kasar yang terpaku diam menganalisis suara si vokalis, terkadang Ia mengangguk angguk tak jelas. Entahlah, dia tak kenal lagunya atau memang sedang menikmati lagunya. Sangat jelas terlihat dari sini. Meski kadang terhalang kepala anak-anak kelas satu yang masih bertampang SMP.

Dan kini lagu itu mulai terdengar seperti theme song dalam sebuah film… Aku mengikik dalam hati sambil sambil komat kamit mengikuti lirik lagu, dan ikut bernyanyi sekeras kerasnya.

La Pasta


LAPAAAARRRR!!!!!


Ngeliat iklan makanan di TV jadi pengen makan Pasta... mmmm...

Lanun

Tadi pagi Aku baru aja selesai baca Maryamah Karpov, novel terakhir dari tetralogi Laskar Pelangi. Ada sesuatu yang menarik untuk diikuti lebih lanjut dari novel ini. Diantara keramaian suasana Belitung yang sangat Melayu terselip sedikit kisah tentang kaum Lanun yang tidak pernah terdengar kabar ataupun beritanya—hanya terdengar disekitar Pulau Bangka Belitung dan Kepulauan Riau, itu pun hanya di sebagian kecil masyarakatnya.
Dulu Aku sempat penasaran dengan dunia perbajaklautan semenjak mulai mengkoleksi komik One Piece. Namun kemudian surut ketika Aku masuk SMA.
Oke… Menurut novel Maryamah Karpov, Kaum Lanun adalah sebutan dari orang Melayu untuk para bajak laut yang berkuasa di sekitar Selat Malaka. Mereka sudah ada sejak Kerajaan Sriwijaya bertengger di Nusantara. Namun orang Lanun dulu dan sekarang mempunyai perbedaan tersendiri.
Secara historis, Orang Laut—Lanun—dulunya adalah perompak, namun berperan penting dalam Kerajaan Sriwijaya, Kesultanan Malaka dan Kesultanan Johor. Mereka menjaga selat-selat, mengusir bajak laut, memandu para pedagang ke pelabuhan Kerajaan-kerajaan tersebut, dan mempertahankan hegemoni mereka di daerah tersebut.

Desa Orang laut di Kepulauan Riau (id.wikipedia.org)

Berbeda dengan Lanun sekarang. Sebenarnya kini mereka lebih cocok disebut perompak daripada bajak laut apalagi disebut kaum Lanun, karena kini mungkin mereka bukan lagi asli orang-orang Lanun yang dulu. Seperti berita yang Aku ambil dari http://www.bbc.co.uk/ :

Masalah bajak laut yang mengancam pelayaran dunia bukan hanya masih ada di Selat Malaka, tapi malah meningkat.
Statistik dari Biro Maritim Internasional, IMB, menunjukkan pada tahun 2007 terjadi peningkatan serangan bajak laut sampai 10%. Selat Malaka yang sempit, antara Indonesia dan Malaysia, merupakan jalur pelayaran dunia yang penting dan terkenal dengan aksi para bajak laut. Ratusan kapal, umumnya berupa tanker minyak dan kapal barang, melintasi Selat Malaka setiap harinya. Dan selama berabad-abad, selat ini menjadi satu-satunya pintu gerbang utama untuk pelayaran menuju ke kawasan Timur. Namun langkah pengamanan baru ditempuh dan hingga kuartal pertama 2008 ini, serangan bajak laut mulai menurun, walaupun belum ada jaminan ancaman itu sudah sama sekali menghilang.

Jalur penting pelayaran dunia (http://www.bbc.co.uk/)

Yup, mungkin orang Lanun yang asli telah tersingkir tapi Aku yakin mereka masih ada disuatu tempat seperti yang diceritakan dalam Maryamah Karpov. OOO, ketinggalan, Orang Lanun tidak tinggal di daratan, mereka tinggal mengapung, mereka percaya kekuatan mereka akan hilang jika mereka tinggal di daratan.
Laut itu luas, seluas misteri yang ada didalamnya... Lanun hanya sebagian kecil diantaranya. Sisanya bersembunyi dibalik relung-relung samudera...

Friday, December 12, 2008

Dalam Ruangan yang Sempit Itu

Suara adzan terdengar sayup melewati celah tembok-tembok rumah di komplek ini. Langit bersinar keunguan yang semakin lama semakin padam. Hari ini adalah penghujung minggu paling lelah di semester ini. Remedial kesana sini, ngejar guru, guru-guru pada nyari cara istirahat sejenak dari keluhan murid-murid yang merajalela masuk keruang guru.

"Bu, kok nilai saya nol semua sih?"
"Pak, kok nilai tugas saya gak ada sih pak?"
"Monsiur, remed prancis sekarang?"
"Bu, saya mau ulangan susulan."

Hiruk pikuk menyeruak seketika ketika bel istirahat berbunyi. Kadang diantaranya ada bentakan tertahan dari guru.

"Kemana aja kamu? baru minta susulan sekarang!"
"Remed Blok Satu?! kok baru minta sekarang?"
"Kamu ini! Giliran deket mau ngambil rapot baru nanyain tugas?!"

Lalu, yang dibentak itu cuma tertunduk atau cengengesan sambil memutar otak mencari alasan...

"ya Ibu, saya kira susulannya bareng sama yang remed... (raut wajah mulai memanyun)"
"Kemaren saya gak masuk bu, sakit... (dengan wajah memelas)"
"Emang pulang sekolah kemaren ada remed Pak?... [muka (pura-pura) kaget]"
"hehehe, jadi tugas saya gimana bu?... (cengengesan, garuk-garuk kepala, dan tetep maksa minta tugas buat ngisi nilai kosong)"

Dan biasanya mereka saling mencibir satu sama lain, namun dalam kondisi seperti ini semua siswa siswi IPA maupun IPS berbaur menjadi kesatuan solid yang pasti nya datang berbondong-bondong ke ruangan sempit itu untuk mencari aman nilai rapot dimata orang tua.

Thursday, November 27, 2008

Mitos Serem

Entah kenapa akhir akhir ini cerita mistis yang gak tau dari mana asal muasalnya sering beredar di kelas. Seperti kemarin senin, Depi, cerita gosip tentang kaca di sebelah kamar mandi sekolah di bawah tangga menuju jejeran Lab IPA di atas. Katanya, waktu itu ada siswi, ya gak tau lah siapa, lagi cuci tangan di westafel di bawah tangga itu, saat itu dia ngerasa kalau rambutnya terkuncir kuda rapi, tapi ketika melihat ke kaca ternyata rambutnya tergerai, owh kemudian dia memastikan keadaan sebenarnya rambutnya, tapi ternyata terikat, jadi....

hemm, yah namanya juga gosip...
tapi setelah itu, Marleen, jadi suka iseng ngejailin orang, dibilang lah ada yang ngikutin, apalah...
yah, percaya gak percaya sih.... tapi dengan keputusan pemerintah bahwa jam masuk sekolah akan di percepat (jadi jam setengah tujuh), mungkin gosipgosip itu akan semakin merajalela karena otomatis kita nih, anak sekolah bakal datang lebih subuh ke sekolah....

ada ada aja ya...

Woow...

"bermimpilah, karena Tuhan akan memeluk mimpi mimpi itu"-Arai, Sang Pemimpi

wiiihhh, merinding ya bacanya...

Tuesday, November 25, 2008

Penghuni Malam

Malam ini begitu gelap
tersisa jejakjejak lelah yang beruntun menghilang
seperti pada toko itu
yang mulai memadamkan lampulampu-nya
berjibaku pada waktu yang dengan tenang memainkan musik tiktok tiktok
lalu beramai ramai para penghuni malam menyiapkan pesta halusnya diantara lorong-lorong toko
menghitung detik demi detik menuju tengah malam
dan mereka pun berpesta pora dibawah temaram lampu
sampai hari manusia kembali bangun

Monday, November 17, 2008

Mesin Ketik Semi Modern




Hari Sabtu sebenarnya harusnya ngambil raport bayangan aku di sekolah...
Tapi berhubung mamah banyak urusan di kantor jadi hari Sabtu itu aku ikut aja ke kantor mamah.
sebenernya pengen ikut ke kantor karena ada hidden agenda gitu, mau nge print formulir lomba, tapi sungguh disayangkan formulir itu gak bisa di print, gak tau emang gak bisa ato ada masalah sama printernya juga gak tau... Alhasil daripada mengango gak jelas yaudah aku mainin aja mesin ketik semi modern yang ada di kantor.. katanya sih buat nge tik alamat surat di amplop, tapi lumayan buat mainan... hehe...

Friday, November 14, 2008

Lomba Debat

Ceritanya ada lomba debat nih yang diselenggarakan oleh Departemen Keuangan Republik Indonesia. Lokasinya di Gedung Pertemuan Perpustakaan Nasional, yah deket Balai Kota yang deket Monas. Kita berangkat dari sekolah jam 8 lewat, dengan sedikit gangguan kecil disana sini. SMA aku memberi dua grup debat yang akan diadu. Setiap grup terdiri dari tiga orang. Sedangkan aku sendiri sih cuma suporter doang (hohoho). Aku berangkat ikut mobil Abiella, dalam hati, wah gede nih mobilnya, ya cukuplah, tapi ternyata kita kelebihan kuota karena jumlah suporternya kebanyakan. Yo weess, mau gak mau harus numpuk di mobil Abiella yang ber merek APV itu. Sisanya naek taksi (entahlah siapa yang bayar).
Sempet nyasar sampe ke pasar senen. Mutermuter disekitar situ, tanya orang yang lagi yang di trotoar, dia gak tau, nanya masmas yang naek motor, malah bikin tambah nyasar. Huahhh...

salah satu sponsor acara ini, Bakrie School of Management.


Meskipun gagal maning-gagal maning, tetap keep smiling!!!

Tuesday, November 11, 2008

Dendam Matahari

Panas mengusik kenyamanan kulit melintasinya. Udara semakin penuh dengan kepulan dendam kesumat matahari yang kemarin tak keluar. Akibat hujan mengguyur bumi tak hentihenti. Malah aku mengais jalan pendek serasa panjang menuju pulang. Mungkin matahari tersenyum lebar diangkasa sana. Ia menghalangi setiap awanawan yang mau melintas. Mereka menjauh menunggu uapuap naik dan berkumpul bersama mereka.

Teler benar hari ini. Meski jam pulang sekolah lebih cepat tapi tak ada bedanya jika cuaca seperti ini.

Sunday, November 9, 2008

Kartun Benny & Mice

Bangun di minggu pagi benar-benar 'santai kayak di pantai'. Gak ada tekanan batin dan fisik untuk sehari ini meskipun besoknya harus mulai kerja rodi lagi. Biasanya mamah ku udah nyiapin sarapan yang dibeli di deket pasar (sebenernya bukan pasar tapi perkumpulan tukang sayur yang mangkal dan dirubung banyak ibu-ibu serupa tapi tak sama buat belanja), kalo enggak ketupat sayur, ya nasi uduk pake bakwan yang krekes plus sambelnya yg maknyus..
kalo udah gitu, selesai sarapan aku grasakgrusuk nyari koran kompas minggu dan membuka perlembarnya. Bacaan ku langsung tertuju pada beberapa kotak di bawah kolom TTS.. Yup, disitu banyak karikatur dan segala macam 'Kartun Jakarta', salah satunya benny mice..

Udah pernah baca? konyolnya puas banget.. Dua orang yang dgambarkan gak tau deh kerjaannya apaan, kadang jadi karyawan, kadang jadi satpam, kadang jadi penjaga warung... ya sukasuka, tergantung sikon, bebas ajah... sebebas dua orang dibalik layar Benny & Mice, Muhammad Misrad dan Benny Rachmadi, menggambarkan Ibu Kota.
Yang aku tau kartun strip ini udah dibuat jadi beberapa komik, antara lain, Talk About Hape, Jakarta Luar Dalem, Jakarta Atas Bawah, dan 100 Orang Yang Mewarnai Kota Jakarta. Harganya? yah, cukup menguras kantong ukuran anak SMA. Tapi sebanding kok sama isinya...
Sungguh Menggelitik..

Tuesday, November 4, 2008

Tentang Syukur dan Laskar Pelangi

Jreng..jreng..jrengjreng..
Mimpi adalah kunci...

Sontak menari dalam angan, membentuk warna warni spektrum warna pelangi yang membentuk indah di permukaan air. Musik memainkan perannya, membawa perasaan setiap insan pada mimpinya. Hanyut dalam harapan yang terwakil pada sepuluh jiwa. Yang masih tertawa menghadapi kegetiran nasib. Dan andai mereka tau, itulah kenikmatan dari rasa syukur...

Menarilah dan terus tertawa/ walau dunia tak seindah surga/ bersyukurlah pada yang kuasa/ cinta kita di dunia/ selamanya//

Saturday, November 1, 2008

jreng...genteot...genteot...

Apa artinya malam minggu...
kalo akhirnya nongkrong di pinggir jalan...
(jreng... genteot... genteot...)

--lagunya Rhoma Irama--

Wednesday, October 29, 2008

Jejak Timur Tengah di Puncak

Di puncak, tepatnya di Cisarua, banyak terlihat orang-orang keturunan Arab. Kabar simpang siur menyebutkan mereka adalah pengungsi dari daerah Timur Tengah yang diungsikan karena peperangan. Disini mereka banyak membuka usaha, paling banyak mereka usaha travel. Katanya mereka juga melakukan kawin kontrak dengan perempuan pribumi agar bisa membuka usaha secara sah di Indonesia. Tapi gitu2 untuk biaya sehari-hari mereka dapat tunjangan dari UNICEF...









Friday, October 24, 2008

Ngemil yang Oke...

Kamu mau diet?? aku sih mau...
Tips dari http://adproindonesia.multiply.com/journal/item/53/Bagaimanakah_Ngemil_Yang_Sehat_

Mari buuu, tips nya....

Ngemil biasanya datang karena stres. Ya, makan hanyalah pelarian dari kondisi tersebut. Oleh karenanya, temukan penyebab stres Anda hingga tak mencoba mencari penghiburan lewat makanan yang tak menyehatkan. Khusus untuk ibu hamil yang biasanya memiliki mood tak menentu, sediakan camilan sehat terdiri dari buah-buahan atau sayuran.

Sebaiknya stok lemari makan atau kulkas Anda dengan makanan sehat mengenyangkan. Seperti popcorn, roti kering, nasi goreng, jus buah tanpa pemanis, buah dan sayur segar, yogurt rendah lemak, keju rendah sodium dan lemak. Gunakan juga garam substitusi jika Anda membutuhkan.
Untuk waktu senggang Anda, sediakan jus anggur atau pir.

Pilihlah makanan ringan yang sarat serat, misalnya apel dengan kulitnya.

Hindari camilan kaya lemak rendah gizi seperti es krim, keripik kentang dan lainnya.
Jangan terlambat makan siang. Pasalnya, makan siang yang terlambat, akan membuat Anda merasa lapar kembali tiga jam setelah makan. Kalau tidak ngemil, kecenderungan makan dalam porsi yang lebih banyak pada makan malam.

Ngemil dilakukan orang saat mood sedang buruk atau stres.

Musik Awal Musim Hujan

"baru saja berakhir hujan di sore ini" (ipang-sahabat kecil)

kesejukan merambah sekolah yang bising dan ramai. kalau begini, ocehan bapak ibu guru seperti musik pengantar tidur para bayi. Dikelas yang kaku itu bayi-bayi besar sedang menikmati awal musim hujan ini. Bau matahari yang terserap dalam pakaian seragam mereka pun seakan menguap dan lekas pergi menuju langit. Mereka terlihat manis jika sedang diam. Tak ada yang menyangka keliaran anak-anak itu padam perlahan ketika hawa hujan masuk memenuhi kelas.

Mereka adalah kanvas tempat para guru melukiskan tinta ilmu. melukis setiap harapan para pembagi ilmu itu. Kelak bayi-bayi besar itu yang akan menjadi pelukisnya. Dan siklus itu akan kembali terulang..
terus dan terus...

"Rasanya semua begitu sempurna/ sayang untuk mengakhirinya/ janganlah berganti..."

Tuesday, October 14, 2008

Anonim

hujan hari ini begitu hangat
nampaknya angin barat enggan berhembus ke arah khatulistiwa
kasih sayang kecil itu menari lincah didalam hati
yang berawal dari rongga rusuk itu kini membuncah liar
seperti keliaran tawa yang baru bangun dari tidur panjangnya dalam kabut malam
dia yang begitu berharga
dia yang begitu aku sayangi
sebagai kakak dan juga teman

Irama Takdir

semua berjalan secepat aku berkembang sampai sekarang
untuk semua embun yang basah
yang wangi dan menyegarkan jiwa kecil yang sepi ini
atas semua kehidupan yang dijalani
menguap beriringan bersama terbit tenggelamnya matahari
meninggalkan cita-cita semu di dalam hati
semua waktu yang mengajariku banyak hal sampai hari ini dan sampai nanti
untuk semua teman yang telah beranjak dalam dekapan nasib
dan yang kini menemaniku untuk tetap melangkah mengikuti irama takdir

Monday, October 13, 2008

Behind The Scene (tambahan)

Tadi aku gak sengaja nemuin gambar yang masih bersangkutan sama Laskar Pelangi....
Lucu deh..


Thursday, October 9, 2008

Behind The Scene

Kelakuan para pemeran Laskar Pelangi sambil nunggu syuting mulai....
hohoho... Dasar bocah.....

oooooooo bunga seroja

Sebuah lagu kembali terdengar dan diingat setelah pemutaran Laskar Pelangi usai..
Kalau tak tau tanyalah pada orang-orang tua atau pemerhati musik..
Bunga Seroja judulnya..
Si Mahar menyanyikannya di gedung bioskop..
bagi yang tau bisa jadi nostalgia..
bagi yang tak tau bisa jadi tau..

mari menyusun seroja bunga seroja
riasan sanggul remaja putri remaja

rupa yang elok dimanja jangan dimanja
pujalah ia oh saja sekedar saja

mengapa kau bermenung oh adik berhati

bingung 2x
janganlah engkau percaya dengan asmara 2x
sekarang bukan bermenung jangan bermenung 2x
mari bersama oh adik memetik bunga 2x

Tuesday, October 7, 2008

Uti Sarimin

Maski Bandung panas siang itu, tapi gak terasa kalau sedang di Pakar Dago..
Di hutan itu ada tempat wisatanya seperti Goa Jepang, Goa Belanda dan Air Terjun Maribaya..
Tapi aku hanya mendatangi Goa-Goa saja, karena perjalan yang harus ditempuh cukup jauh..

Inilah expresi Uti karena kecapean harus berjalan jauh, ya kurang lebih 2 km..
Dia abis ngegangguin orang pacaran tuh..



Friday, October 3, 2008

Langit Penuh

beribu malaikat turun ke bumi membawa kantong-kantong besar untuk menyimpan semua itikad baik manusia
di malam sejuk berhujan ini itikad baik itu dibawa mereka menuju langit
tersimpan disana
langit penuh sehingga terlihat begitu indah
mensucikan jiwa-jiwa di dunia
segera tergerailah tirai aurora kemenangan diakhir takbir besar

Tuesday, September 30, 2008

Kenyang Banget

Kemarin aku maksa mamah buat nganterin aku ke 21 Setiabudi. Masih pagi tuh, kira2 jam 10 ato jam 11 an lah. Pintu masih biaskopnya aja baru dibuka langsung saja aku suruh adekku buat antri (aku nonton bareng sodara2 juga). Laskar Pelangi menempati dua studio dengan jam yang berbeda disana. Yang paling pagi jam 12.45...
Tau rasanya orang lapeeeer banget trus akhirnya bisa makan. Ya, begitu yang aku rasa pas film mulai diputar. 'Pertamina Fondation dengan bangga mempersembahkan.....'Miles production...'Mizan production...'..........Laskar Pelangi..........' kayaknya hawa ac masuk semua ke dalam hidungku yang kecil ini ketika judul mulai melingkar-lingkar di layar pucat itu. Imajinasi yang berputar di kepala hampir setahun lalu tentang Ikal cs ini akhirnya bisa bebas. Lukman Sardi muncul membawa penonton masuk ke alamnya laskar pelangi membuat mimpi.
Beginilah jika orang terlalu berambisi. Gara2 setahun lalu mamah ku menceritakan sebuah artikel di koran tentang wawancara dengan Andrea Hirata, penulis Laskar Pelangi. Karena tertarik aku membeli salah satu bukunya yakni Sang Pemimpi--karena itu yang paling murah--. Membaca kegigihan Arai dan Ikal menembus Sorbonne, Prancis, aku penasaran dengan para anggota Laskar Pelangi yang ikut mengantar dua anak Belitong yang bermimpi menjadi almamater universitas Sorbonne itu.
Ikal, Lintang, dan Mahar menjadi sentral film ini. Bersama temannya yang ber 10 itu mereka bercerita tentang mimpi dan perjuangan hidup dalam film ini. Aku tak akan membahas tentang teknikal film itu, aku hanya akan membicarakan tentang keindahan masa lalu dan mimpi sehingga orang menjadi lebih kuat. Seperti Lintang yang harus menanggung nasibnya yang naas itu padahal Ia punya potensi lebih di bandingkan yang lain. Juga Mahar, aiihh, bocah ini flamboyan nian, memang dasarnya berjiwa seniman anak ini memang nyentrik, tapi dasar seniman kadang suka tak rasional. Ikal, tokoh netral penyeimbang kedua temannya. Dan anggota laskar pelangi yang lain--meski tak terlalu menonjol dalam film ini, kecuali samson/borek dan Harun.
Dan seorang bunda guru yang akhirnya harus berjuang sendiri mengibarkan mimpi anak-anaknya setelah ditinggal orang-orang yang bisa membantunya, dialah bu Mus... Sebagai salah satu alasan mengapa anak-anak itu tetap semangat pergi ke sekolah...
mimpi adalah kunci
untuk kita menaklukan dunia
berlarilah
tanpa lelah
sampai engkau
meraihnya...
Laskar Pelangi
tak kan terikat waktu
bebaskan mimpimu di angkasa
warnai bintang di jiwa.....
jangan berhenti mewarnai
jutaan mimpi di bumi
(by Nidji...Of Soundtrack Laskar Pelangi)

Saturday, September 27, 2008

Orang Kaya

"Orang kaya yang sesungguhnya pasti bisa menghargai hidup"

Sahur di Hotel

Di Stasiun Kereta Gambir..
Dari Jakarta naik Argo Gede yang jam 9 pagi tapi keretanya telat 20 menit..
ya jadinya sabar aja mengango sampe kering..

Di dalam kereta...



Sahur di hotel lumayan juga..
Kita menginap di Savoy Homann Bandung..
Sekedar informasi saja, kalau perlu hiburan yang agak berbeda di bulan puasa ini boleh loh iseng-iseng menginap di hotel karena biasanya pada bulan puasa hotel menyediakan paket puasa yang pasti harganya lebih terjangkau dan kalau di hitung-hitung lebih untung...

Wednesday, September 10, 2008

Pria Pendiam

"aku belajar bahwa pria pendiam sesunguhnya memiliki kasih sayang yang jauh berlebih dibanding pria sok ngatur yang merepet saja mulutnya" (Sang Pemimpi, Andrea Hirata).

Sekutip kalimat itu menggambarkan jelas seseorang yang aku kenal... Sangat dikenal...

Sunday, September 7, 2008

Metromini dan Kawan-kawan

Orang Jakarta pasti kenal banget sama angkutan kota yang satu ini. Gaya jalannya yang suka selap selip, nerobos lampu merah, ngetem sembarangan ini memang bisa dibilang salah satu raja jalanan ibukota. Disatu sisi mereka dihina, dicemooh, dan juga menjadi salah satu objek empuk untuk diliput jonh pantau tapi disisi lain merupakan sesuatu yang dibutuhkan di kota besar ini.



Ini sebagian foto sepak terjang para supir yang matanya berfungsi dua, antara meperhatikan jalan dan mencari penumpang, para kenek yang suatu saat tenaganya dibutuhkan untuk 'mengatur' kendaraan di jalan raya, juga sebagai lowongan kerja para pemusik jalanan.

Tuesday, September 2, 2008

Masjid di berbagai Negara

Masjid di dunia itu banyak sekali.. Ada yang megah ada yang biasa aja.. tapi tujuan di bangunnya masjid-masjid itu tetap sama. Sama-sama diperuntukan untuk ibadah umat muslim..

Disini ada beberapa bangunan masjid dari beberapa negara...


Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi

Masjid Al-Azhar, Mesir


Masjid Al-Kaskari, Irak
(namun sudah runtuh. Mungkin akibat perang melawan Amerika waktu itu.)



Masjid Biru (Blue Mosqoe), Istambul, Turki

Masjid Jami, India
(Fotografinya keren banget gak sih...)

Masjid Raya Makassar, Indonesia
Rata-rata saya ambil dari kawasan Timur Tengah, karena didaerah atau negara lain yang mayoritasnya atau cenderung tabu terhadap Islam bentuknya masih menyerupai rumah atau di bahasa Indonesianya masih seperti Mushola bukan Masjid-masjid besar...
Kalo mau tau lain kali saya tempel fotonya...

di Malam Ini

bulan bersinar putih
sebening hati makhluk di bawahnya pada malam ini
bening dan sejuk melangkah ikhlas menuju rumahNya
meski bercucuran namun tetap bergerak
menuju keridhoan Sang Maha Pencipta
semua bersujud ketika makhluk berotak itu mengucapkan
"Allahu Akbar"
termasuk mereka
pun menghadirkan diri di malam suci ini...

Friday, August 29, 2008

Diet Golongan Darah

Ada berbagai macam cara untuk diet salah satunya ada yang disebut Diet Golongan Darah.

Apa itu? Bentuk diet ini berdasarkan golongan darah masing-masing orang. Mari buuu dilihat sebentar....

Golongan Darah O

Diet : Makanan tinggi protein & kurangi karbohidrat

Sangat Bermanfaat (makanan yang beraksi sebagai obat): Brokoli, ubi, waluh, selada, ganggang laut, lobak china, bluberi, ceri, jambu biji, bumbu kari, kacang polong, kacang merah, semua jenis bawang, rumput laut, jahe, kailan, kunyit, Daging ( sapi, kerbau, rusa, domba, anak sapi)

Netral (makanan yang beraksi sebagai makanan): Ikan mas, belut, lobster, ikan tuna, ikan sardine, udang, telur (ayam, bebek), mentega, kacang ( hitam, merah, buncis, kedelai ), tempe, tahu, susu kedelai, bubur gandum, beras, kue beras, roti beras, tepung gandum, terung, tomat, labu, Daging ( ayam, bebek, kambing, angsa, kalkun, kelinci)

Hindari (makanan yang beraksi sebagai racun): Cumi-cumi, sotong, kerang, kodok, gurita, telur (angsa, puyuh), es krim, keju, susu sapi, yoghurt(semua jenis), minyak kelapa, penyu, minyak jagung, jagung, bunga brokoli, kacang tanah, kacang mede, kuaci, laichi, kentang, mentimun, kembang kol, jamur, blewah, jeruk mandarin, pisang raja, pare, anggur putih, kecap, kopi, minuman keras


Golongan Darah A

Diet : Makanan berkarbohidrat tinggi & kurangi lemak

Sangat Bermanfaat (makanan yang beraksi sebagai obat): Bayam, brokoli, wortel, jamur ikan mas, kacang tanah, kacang buncis, kacang/ susu kedelai, tahu, tempe, tepung beras, bluberi, minyak zaitun, ikan mas, ikan sardine, (Siput, jus nanas, mangga, pisang, jeruk limau & sitrun).

Netral (makanan yang beraksi sebagai makanan): Ikan tuna, telur ayam & bebek, telur puyuh, biji wijen, biji bunga matahari, kacang ercis / kapri, jagung, tapioka, roti gandum, labu, bawang merah, mentimun, talas, anggur (semua jenis), melon, blewah, pir, delima, kiwi, kurma, strowberi, kesemek, jambu biji, Daging (ayam, burung unta, belibis kalkun,burung dara)

Hindari (makanan yang beraksi sebagai racun): Daging (sapi, kerbau, domba, bebek, angsa, kelinci, ayam hutan), lobster, gurita, kepiting, belut, kodok, udang, cumi- cumi, mentega, susu sapi, keju, es krim, susu, murni, acar, terung, tomat, ubi, kentang, jeruk, kelapa/ santan, melon madu, pisang (raja), pepaya, pare, air soda.


Golongan Darah B

Diet : Susu & produk susu

Sangat Bermanfaat (makanan yang beraksi sebagai obat): Ikan laut, susu sapi, keju, buburgandum, roti essene, kue beras, brokoli, ubi, wortel, kembang kol, terung, teh hijau, Daging (kambing, domba, kelinci, rusa)

Netral (makanan yang beraksi sebagai makanan): Cumi-cumi, ikan mas, ikan tuna, mentega, keju, telur ayam, kacang merah, kacang buncis, tepung beras, roti beras, bayam, brokoli, selada, mentimun, labu, kentang, sawi, mangga, melon, jeruk, pir, kurma, jambu biji, Daging (sapi, kerbau, kalkun, hati anak sapi)

Hindari (makanan yang beraksi sebagai racun): Daging (bebek, ayam, angsa, belibis, babi, kuda, keong, kepiting, siput, belut, kodok, gurita, lobster, es krim, telur (bebek, angsa, puyuh), kacang tanah,roti gandum,tomat, waluh, jagung, avokad, pare, delima, kelapa/ santan, kesemek, belimbing, pir, air soda, minuman beralkohol.


Golongan Darah AB

Diet : Dapat menyesuaikan diri dengan berbagai jenis makanan

Sangat Bermanfaat (makanan yang beraksi sebagai obat): Ikan sardin, ikan tuna, susu kambing, putih telur (ayam), keju ricotta, krim asam (rendah kalori), the hijau, anggur merah, Daging (domba, kelinci, kalkun)

Netral (makanan yang beraksi sebagai makanan): Cumi-cumi, ikan mas, ikan tuna, mentega, keju, telur ayam, kacang merah, kacang buncis, tepung beras, roti beras, bayam, brokoli, selada, mentimun, labu, kentang, sawi, mangga, melon, jeruk, pir, kurma, jambu biji, Daging burung unta

Hindari (makanan yang beraksi sebagai racun): Daging (sapi, kerbau, ayam, bebek, angsa, babi, rusa kuda), lobster, kepiting, kodok, mentega, es krim, telor bebek, kacang hitam, acar, jagung, belimbing, delima, pare, pisang, kelapa, kesemek, jambu biji, mangga, saus tomat, kopi, soda, minuman beralkohol.
(jajanan.com)

Friday, August 22, 2008

Mimpi Pendek

Pagi-pagi buta Rana sudah bangun. Namun Ia tak tau pasti apakah Ia benar-benar sudah bangun atau belum, tapi yang pasti Ia merasakan udara begitu sejuk menyapanya.
Dibukanya pintu rumah kecilnya di komplek itu. Rumah Rana bukanlah satu-satunya rumah berukuran mungil di komplek itu karena hampir seluruh rumah komplek itu memang setipe.

Rana keluar dari rumahnya. Udara masih dingin berhembus membuat tulang terasa nyeri ditambah dengan angin yang masih semangat meniupkan sisa-sisa udara malam. Rana berjalan santai menapaki jalan yang bercabang membentuk celah-celah yang padat oleh rumah.

Masih sepi. Tenang. Asli. Melewati tiang listrik yang kokoh berdiri diantara pohon-pohon yang tertata rapi. Rana tidak tau kalau ada mata-mata kecil yang mengawasinya. Itulah mata peri-peri malam yang belum sampai ke rumahnya. Mereka mengumpat diantara dedaunan pohon yang basah oleh sari embun yang licin. Menunggu Rana lewat. Tak hanya para peri itu yang mengawasi Rana. Ada burung hantu yang dengan tenang memutar mutar kepalanya untuk mengawasi keadaan sekitarnya.

Sampailah Rana di ujung komplek. Disini agak sedikit ramai karena kehidupan pagi mulai menggeliat ke permukaan. Tak ada emosi dan masih segar dilihat. Itulah yang dirasakan Rana.

Tapi ada sesuatu yang mengganjal di hati Rana. Entah apa itu. Seperti ada yang terlupakan. tapi Rana tak terlalu memperdulikan itu.

Tiba-tiba matahari seperti beranjak terlalu tergesa gesa dari istananya membuat silau mata Rana. Dikedipkannya mata Rana. Setelah agak beberapa lama sinar terang itu perlahan menghilang dan seperti mesin waktu yang dengan cepat membawa terbang tubuh Rana ke atas tempat tidur. Empuk dan dingin. Dan Rana tersadar kedalam keadaan yang sebenarnya. Yang realistis dan nyata.

Monday, August 18, 2008

hari 17 boelan 8 tahoen 08

Lomba-lomba 17-an bagi saya sih sedikit membosankan. Dari tahun ke tahun begitu-begitu saja. Tapi tidak bagi anak-anak kecil yang ada disekitar komplek.
Karena tahun ini tidak ada perlombaan yang semarak di RT 03 komplek Bappenas, kayaknya kasian juga melihat anak-anak Rt ini luntang-lantung hanya melihat kesemarakan lomba di Rt lain, makanya tadi kita bikin lomba kecil-kecilan, dengan hadiah seadanya dan tanpa panitia yang pasti.






<= Hiasan 17-an hasil karya pak Uban =>



Video Lomba Balap Kelereng.


Monday, August 11, 2008

Biarkan Sejenak

biarkan waktu berputar
semau dia sesuka dia
aku tak peduli meski ia menatapku tajam dari balik kaca bundar itu
tawa terbentuk sempurna
membentuk setengah lingkaran penuh
ia semakin mempercepat putaran jarumnya yang makin berkarat
tapi aku tetap tak mau peduli
biarkan aku sejenak disini
di ruang dingin ini
bersama harmoni dan ketenangan
sejenak melupakan sang waktu yang terus mengejar

Saturday, August 9, 2008

Kerangka Paus Biru

Kerangka Paus Biru. panjangnya lebih dari 3 meter. jenis paus biru yang hidup di laut dalam. makannya ikan-ikan kecil. (video by Ricki)

Kebun Raya Bogor

ini di kebun raya bogor. yang ngambil gambar ricki.

Monday, August 4, 2008

Akhir Dinamika

karena arai masih berani untuk bermimpi
meski disana tak pernah ada jalan untuk menggapainya
meski ia tak tau kapan akan terwujud
dan
selama itu pula lantunan harmonika yang tak tentu
mengalun
bersama terbangnya angin membawa alang-alang
mengalun terus sampai ke akhir dinamika
disana
yang Jauh...

Wednesday, July 30, 2008

Pembawa Berita Kemarau

Mareene si Peri Hijau meloncat-loncat dari daun ke daun. Ia harus cepat karena berita dari Angin Barat harus sampai ke telinga Ratu Hutan secepatnya. Sayap tipisnya sudah tak kuat mengepak diantara hujan yang jatuh, jadi ia hanya bisa meloncat-loncat.
Tapi karena terlalu tergesa-gesa ia terpeleset diantara daun2 besar itu. Ia jatuh ke tanah empuk yang basah oleh air hujan. Ia sudah tidak kuat lagi untuk bangun. Diantara samar Ia mengerjap-kerjapkan matanya. Oooh, Pak Tupai dengan baiknya menariknya ke dalam batang pohon yang hangat dan wangi.
Mareene berusaha bangun dari tempat tidur, punggungnya sakit sekali. Sayapnya juga sudah layu. Disekitarnya terlihat mangkuk yang mengepulkan asap.
"Kenapa kamu tergesa-gesa sekali Mareene?" terdengar suara dari pintu masuk.

"ahh... Pak Tupai aku harus segera bertemu Ratu Hutan secepatnya," rengek Mereene

"baiklah, tapi sebaiknya kau hangatkan dirimu terlebih dahulu," sambil berkata Pak Tupai memberi Mereene mangkuk yang berasap itu.
"habiskan dulu sup jamur madu ini, setelah itu baru kau boleh pergi."
Mareene memakan sup itu dengan tergesa-gesa.
"memang ada berita apa Mareene?"
"berita dari Angin Barat. Tadi pagi utusan Angin Barat, menyampaikannya padaku. Kemarau panjang akan segera tiba sekitar 2 minggu lagi. Karena itu aku harus segera bertemu Ratu Hutan agar dapat segera mengumumkan pada rakyat hutan. Aku tidak ingin keluarga ku kembali dipersalahkan akibat tak tepat waktu menyampaikan pesan ini" ujar Mareene panjang lebar.
"ya..ya aku mengerti. Kalau begitu sebaiknya aku panggilkan si Perkutut untuk mengantarmu sampai ke istana. Di luar angin kencang sekali, sayap mu bisa rusak kalau memaksakan terbang." ujar Pak Tupai.
Dengan hati-hati Mareene naik ke punggung Perkutut yang licin karena terkena air hujan. Perlahan tapi pasti Perkutut mengepakkan sayap dan mulai melayang terbang.
"berhati-hatilah Mareene. Laksanakan tugasmu dengan sebaik-baiknya!!" teriak Pak Tupai yang suaranya bergema diantara pohon-pohon hutan.
Mereka terbang semakin jauh dan jauh.
Sampailah Mareene dan Perkutut di depan gerbang istana. Gerbang istana itu sangat besar. Meski terlihat sudah berkarat namun tetap terlihat megah. Ditembok dan gerbangnya banyak tanaman menjalar sehingga terkesan angker dan keramat. Didepannya ada dua penjaga gerbang, mereka dinamakan Hantu Gunung. Mereka sangat tegas dan tak banyak basa-basi. Wajah mereka keras dan kasar. Kerena itulah Mareene suka enggan menjalankan tugas turun temurun keluarganya ini.
"ada perlu apa?" tanya salah satu Hantu Gunung tanpa menatap Mareene
"saya ingin menyampaikan kabar tahunan pada Ratu Hutan," jawab Mareene.

"apa buktinya?" tanya Hantu Gunung yang mulai melirik pada Mareene
Inilah bagian yang tak disukai Mareene, Ia harus menceritakan kronologi bagaimana utusan Angin Barat datang ke rumahnya tadi pagi. Tapi tak sampai di situ saja, Ia masih harus meyakinkan dua Hantu Gunung itu mengenai ceritanya, tentu saja dengan melakukan Sumpah Hutan Dalam yang sangat rumit.
Akhirnya Ia berhasil menghadap Ratu Hutan. Ratu Hutan sangat cantik dan anggun. Mareene selalu suka melihat cara berjalan Ratu Hutan yang menanggahkan kepala namun tak terlihat sombong. Gaun hijau toskanya manyapu lantai istana. Pakaian yang berat, setidaknya begitulah pikiran Mareene. Ratu kemudian duduk di singgasananya. Kedua dayangnya mendampingi di kanan dan kirinya.
"Mareene dari marga Peri Hijau Keturunan ke-18. Keluarga Sang Pembawa Berita Kemarau. Silahkan sampaikan beritanya." ujar Ratu Hutan dengan lantang dan anggun.
"berita dari utusan Angin Barat mengatakan bahwa kemarau akan datang sekitar 2 minggu lagi." Ujar Mareene dengan hormat.
"berita diterima. Terima kasih." jawab Ratu Hutan. Dan seperti tahun-tahun sebelumnya, selalu ada hadiah untuk Pembawa Berita. Diterimanya hadiah itu denagn senang hati. Tapi kali ini nampaknya Mareene harus membagi hdiah itu pada Perkutut yang telah membawanya ke istana.
Tugas telah selesai dilaksanakan. Mareene bisa menghirup udara segar dengan tenangnya. Ia pun pulang kerumah kecilnya di batang pohon oak. Ia tertidur pulas sekali. Angin bertiup sepoy-sepoy membuatnya semakin pulas. Wangi daun menyarbak setelah hujan berhenti. Matahari perlahan bersinar tanda hari baru telah datang. Dan Mungkin Marleene tak tau kalau pagi itu seluruh penghuni hutan sangat sibuk untuk bersiap-siap menghadapi musin kemarau.
Mareene mungkin akan bangun siang sekali hari itu, karena Ia sangat lelah...

Saturday, July 26, 2008

Bunga Tidur--birubuluk.multiply.com

Deras hujan terus menggerayangi pada kaca patri itu. Dengan background suara petir yang sedang bersilaturahmi dengan kehidupan manusia di sore itu. Dua generasi berkumpul di dalam rumah, menjaga diri dari pesta alam tersebut. Shilla, anak itu berumur sekitar 5 tahun setengah dalam usapan hangat sang nenek pada rumah yang gelap itu. Hanya ada lilin yang menerangi muka-muka keduanya.
Tak ada maksud saya untuk bercerita, hanya ingin mengkhayal tentang situasi saat itu. Ketika sang nenek bercerita apa saja yang ia ketahui dari ibunya dan moyang-moyang terdahulu. Shilla, si anak hiper dan cerewet itu hanya diam, mendengarkan setiap kata yang di suakan sang nenek. Tentang bagaimana hidup di zaman Belanda dan bergaul dengan orang-orang kompeni. Cerita2 dongeng klasik yang tidak masuk akal, sampai kisah romantis pertemuan sang nenek dengan kakek. Shilla mungkin tak mengerti tapi dia tetap mendengarkan setiap kisahnya yang mungkin baru dia mengerti nanti, di masa depan.
Diatas kasur kapuk dan bantal lepek yang wangi itu shilla merenah. Ngulet, mencari posisi enak untuk tidur dan meminta kembali sang nenek untuk mengusap kembali punggungnya. Sang nenek masih duduk, bersandar pada tembok putih yang dingin itu dan mulai bernyanyi daerah dengan suara lirihnya. Aahh, kelopak mata Shilla benar2 sudah tak kuat. Bersama dengan lagu dan hembusan angin dingin membawa Shilla kedalam alam bawah sadarnya. Berbungalah tidur Shilla, semau dia sesuka dia.
Sang nenek berhenti bernyanyi,melihat cucunya yang manis itu tidur ia ikut tergoler di sebelahnya, terpejam, mendekap Shilla. Menunggu tuan rumah datang, menunggu pesta berakhir, menunggu semua kembali kedalam kenyataan, dengan ketenangan yang mereka buat sendiri.

Hari Kerja

Hari ini sebenarnya hari sabtu, tapi sepi sekali. Mamah lagi ada tugas di kantor, ngawas yang ujian, entahlah ujian apa. Adiku juga pergi kerumah temannya.
Bangun pagi ini mataku langsung tertuju pada 3 bacang yang tergeletak layu di meja makan. Emm enaknya. Setelah minum segelas air putih, aku mengambil bacang itu dan membuka kulitnya dari daun bambu tersebut. Sambil menikmati bacang aku duduk di ruang TV dan iseng membuka-buka koran.
Tidak berapa lama ada pengamen yang memang biasa datang pada hari sabtu. Tapi tak terpikir bahwa hari ini hari sabtu. Awalnya aku agak sinis juga pada pengamen itu, ngapain hari gini dateng biasanya juga pas hari libur. Tapi setelah melihat tanggal di koran, yah, aku baru ngeh kalau hari ini hari sabtu, bukan hari kerja...
Umph... Maaf nya...
Mungkin ini efek dari rumah yang terlalu sepi...

Wednesday, July 16, 2008

Peri Salju

Peri Salju mulai menangis kembali
Takdir membuatnya rindu sekali dengan sang pemburu
Edelweise kembali berbunga sebelum ia layu
Ketika air mata Sang Peri jatuh lembut diatas salju
Desir malam semakin membelenggu Sang Peri
Kemudian Ia bercerita tentang nasibnya pada Bintang Malam yang bijaksana

Tuesday, July 15, 2008

Terbanglah Dandelion

Apalah makna pagi siang malam
Dandelion itu tetap beterbangan meninggalkan bukit kecil hijau ini
Ia terbang ketika aku masih menikmati keindahan unik dirinya
Dan aku tetap diam
Para pelantun lagu sudah melantunkan banyak lagu untuk menghiburku
Namun aku tetap seperti peri gunung yang setia untuk diam
Meski sang pemburu sudah pergi dan meninggalkannya
Meninggalkan istana, dirinya, dan perasaannya
Lalu sedikit-sedikit sang peri menitikan air mata beku yang jatuh di permukaan salju abadi
Walau berbunga tapi tetap itu bunga kekecewaan
Edelweise
Berbungalah selalu
Tuk menggantikan dandelion terbang itu

Tuesday, July 8, 2008

Hutan Kecil

Sore itu alam bernyanyi riang di sebuah hutan kecil ditengah kota
Menjulangnya pohon pohon tua menambah keangkuhan hutan kecil itu
Aku yang berbaring diatas rumput yang wangi
Tersapa oleh lembutnya belaian angin sore
Semuanya berbangga bangga diri dihadapan sang tetua pohon putih
Namun permainan alam sesungguhnya benar benar baru dimulai ketika matahari menurunkan sinarnya
Lagu malam yang bersenandung berpesona mengantarkan pulang manusia menuju rumah
Termasuk aku yang sudah kenyang menikmati cerita hutan kecil itu...

Wednesday, July 2, 2008

Curhat Mutiara

Question: siapa nama panjang anda?
Answer: Mutiara Ramadhanti

Q: berapa umur anda?

A:10 th

Q: ceritakan pengalaman menarik dan memalukan tentang anda?

A: sewaktu saya kecil, saya pernah mandi digarasi rumah. Orang menatap saya dengan muka aneh...

Q: Bagaimana menurut anda tentang diri anda sendiri?

A: pinter, ga PD, sering baca komik,tak mau rugi, penyayang mahkluk lain.

Q: Apakah cita-cita anda saat ini?

A: ingin menjadi pengusaha besar pengembangbiakan hewan langka (Meski badan saya kecil)

Q: Apakah yang tidak anda harapkan saat ini?

A: liburan kacau, tak ada komik baru

Q: Makanan apa yang anda sukai?

A:spageti Napolitan (papa rons)

Q: Makanan seperti apa yang anda idam-idamkan saat ini?

A: tak ada daging, tak bersayur, asin-pedas, bukan mahkluk hidup, seperti Spageti Napolitan

Q: Apa yang Anda ingin lakukan saat ini?

A: Ingin baca komik.



TerTanda


Mutiara Ramadhanti

Monday, June 30, 2008

Orang-orang Tersayang

Malam mulai larut dan terpejam
Aku yang masih terhenyak menyapa diri dengan sebuah lagu malam
Mengalun membelai lugu dihati
Menjadi pilu dan lirih
Rindu menjadi teman malam ini
Untuk orang-orang tersayang
Yang sudah pergi, yang masih disini, maupun yang baru datang
Aku mulai tidur
Sambil menunggu cerita esok

Saturday, June 28, 2008

Yang Penting Naik Kelas

Hari ini tanggal 28 Juni 2008 adalah hari yang cukup menegangkan untuk aku yang masih berstatus siswa SMA. Jujur saja saat aku membuat tulisan ini tanganku masih agak gemetaran.
Dari malam ke malam sampai malam kemarin perasaanku masih tak karuan. Antara takut tidak naik kelas dan ketar-ketir akan masuk jurusan mana.
Tadi pagi aku sengaja tidak ikut ke sekolah untuk mengambil rapor padahal biasanya aku rajin ikut untuk acara seperti ini. Aku menunggu mamahku menelepon saja pikirku, tapi lama-lama aku tidak sabar juga. Aku telponlah mamahku yang ternyata ada di PIM, yah... aku masuk IPS...
Gak apa-apa lah, meski aku tau mamahku kecewa akan itu tapi setidaknya aku sudah agak lega..
Sekarang aku tak mau berfikir terlalu mendetail dulu tentang apa yang akan aku lakukan selanjutnya di jurusan ini. Ternyata cape juga berfikir begitu, karena baru pas SMA ini aku menjadi orang yang agak perfeksionis, tapi mungkin dari sini aku bisa belajar kalau aku masih kurang berusaha meski aku pikir aku sudah berusaha semampu aku dan sebisa aku. Dan tentu saja tentang sesuatu yang tidak semua yang kita inginkan bisa terwujud, kembali aku pada kata ikhlas...
Ahhhhhmmmm, yang penting aku naik kelas sepertinya kalimat itu cukup untukku saat ini...

Friday, June 27, 2008

Sarapan Mie

Kenapa mie? karena memang mamahku belum menyiapkan sarapan untuk pagi ini.
Ya..ya..ya.. setelah menyelesaikan komik Detective Conan yang baru aku beli kemarin, lama-lama perut mulai terasa manja minta diisi.
Tak kepikiran ingin makan apa ya langsung bikin mie aja. Mie plus nasi, lumayan untuk menjadi pembuka pikiran di pagi ini.
Panas kuahnya membuat pikiran segar, sruput..sruput..slurp.. ditambah gosip-gosip hangat layar kaca yang semakin bervariasi, membuat mata semakin terbuka.
Mmmm, mangkuk telah kosong setelah semua isinya masuk ke dalam perutku yang makin membundar. Teringat aku pada niat lamaku untuk mencetak hasil foto yang sudah mulai memfosil didalam kamera. Kebetulan--meski Master Oogway bilang tak ada yang kebetulan--kamera yang aku pakai adalah digital maka ongkos pun bertambah.
Isi kamera ada 63 foto kalau harga per foto 2000 untuk dicetak ya terpaksa hanya 20 foto yang akan berhasil keluar dari kamera agar anggaran tak lebih dari 50.000.
Huuuuuhhh, sekarang aku tinggal olahraga lalu mandi. Hei!! olahraga itu penting apalagi untuk aku yang ingin menurunkan berat badan, hehehehe.. okey, setelah mandi langsung berangkat ke tempat cetak foto. Mudah-mudahan harga cetaknya lebih murah dari perkiraan. Amin..

Thursday, June 26, 2008

Kandang Gorila dan Live Style

Waktu masih menunjukan jam 11 pagi, namun Shilla sudah berada di Mall itu. Sebenarnya Shilla sudah punya feeling kalau moodnya akan jadi buruk hari itu, tapi ya demi teman-teman lamanya ia akhirnya datang juga.
Jam 11 sebenarnya masih terlalu pagi untuk sampai di Mall elite itu. Tapi memang janjiannya jam segitu mau apa lagi, meskipun mungkin jadwal akan molor sedikit dari yang diharapkan. Daripada harus naik bis Shilla lebih memilih nebeng mamahnya yang akan berangkat kekantor walau akhirnya kepagian. Mungkin sebagian orang yang ada di Mall menganggap Shilla adalah salah satu pegawai toko yang baru datang, tapi biarlah, toh Shilla cuek dengan anggapan itu. Ya, apa salahnya jadi pegawai Mall, pikirnya dalam hati.
Wangi roti yang baru keluar dari oven begitu semarbak ketika Shilla memasuki lorong besar yang aslinya berfungsi sebagai jembatan antar Mall tapi kini telah ditambahi banyak toko disana sini, termasuk toko roti itu. Namun wangi roti yang telah berpadu dengan bau baju baru dari toko2 yang baru buka ternyata tidaklah sedap. Apek dan entahlah, bau yang baru pernah Shilla cium.
Perut sudah mulai terasa keroncongan, berputar-putar, dan menendang-nendang. Dicarilah restaurant yang sudah siap pesan pada pagi itu. Kedai burger manjadi pilihan Shilla. "pesan apa m'bak, mau coba paket burger mashroum?" tanya seorang pelayan dibelakang counternya. "boleh deh." jawab Shilla. mmmm ternyata peyanannya lebih ramah pada pagi hari ya, apa karena Shilla pembeli pertama. Makanan jadi dan Shilla memilih duduk di luar kedai agar bisa melihat orang yang berlalu lalang.
Mall begitu sepi. Hanya terlihat beberapa ibu dengan anaknya atau sepasang kakek-nenek yang sedang menikmati sarapan paginya di kedai mie diseberang sana. Kadang takjub juga melihat suasana begini. Tidak seperti biasanya yang ramai pengunjung, penuh, sesak, berjalan pun mungkin hanya 15 cm per 5 detik. Semuanya seperti sedang saingan, bak dalam film Mean Girl. Berlomba menaggahkan kepala, lupa pada umurnya. Tapi diakui Shilla kadang ia juga begitu.
Telefon berdering, teman2 Shilla sudah menunggunya di food court Mall sebelah. Datanglah Shilla kesana.
"hai!!" panggil Shilla bersemangat. Temannya menoleh kearahnya, hanya itu. Respon yang sebenarnya tidak diharapkan Shilla, tapi Shilla masih cuek akan hal itu. Mereka duduk termasuk Shilla didalamnya dan mulai membicarakan rencana liburan yang akan disepakati. Susah sekali Shilla memfokuskan mereka. Topiknya sering berlarian, masalah cowok, mau nonton apa, dll. Awalnya Shilla masih dapat tersenyum, tapi lama2 ia mulai diam dan bosan. Lalu ia menelefon teman lamanya yang lain yang tentu saja tidak lain tak bukan sohibnya dengan alasan meminta pertimbangan sohibnya tentang rencana liburan. "oke, jadinya hari apa?" tanya Shilla mulai mengkaku. "kamis aja deh, kalo hari lain gue gak bisa." jawab Narlita, salah satu teman Shilla yang ikut berunding. "nonton yu" kata Siwwi, "eh tunggu dulu jadinya kapan nih?" tanya Shilla. Siwwi hanya diam. "oke, jadinya kamis ya." tanya Shilla lagi. "okkeh.." jawab Narlita, ya, hanya dia yang merespon Shilla.
Merekapun beranjak munuju bioskop. Lalu Shilla? Dia memohon undur diri lebih dulu dengan, lagi2 alasan ada les.
Kesal sekali Shilla, namun kemudian ia kembali punya ide untuk mengajak teman2 SMA nya berwisata ke kandang gorila Ragunan dan usulnya lebih bisa direspon disini. Rencana telah disetujui, Shilla melupakan liburan bersama teman2 lamanya. Apalagi setelah mamahnya memberi tahu bahwa mereka akan berlibur ke bandung menggunakan kereta. Waahh.. seru dan menarik. Sesaat atau mungkin Shilla telah melupakan dan bisa jadi tidak ikut pada rencana liburan dengan teman2 lamanya. Yah, mungkin gorila bisa lebih membuat Shilla senang.

Wednesday, June 25, 2008

Si Baju Merah

Air hujan berlinang dikaca angkot yang mengantarkan aku pada tujuan
Tanpa ada suara kecuali suara radio yang menghibur tanpa arti
Air tetap berlinang basah ketika suara kecil, serak, dan samar mengalun ragu
Aku mendengarkan nadanya yang berusaha mengeras
Aku cari asalnya
ooo... dia kecil, berbaju merah dengan petikan gitar kecilnya yang mengalun tak sempurna
Aku coba dengarkan kata yang dia lantunkan, tapi nampaknya sang radio tak mau frekuensinya di ambil haknya
Kata terakhir selesai di ucap, gemercing uang logam berhasil didapat
Ia turun, hampa, menunggu basah itu kering, berharap suara gemercing uang kembali terdengar nyaring
Angkot berjalan, air masih berlinang, basah masih menemani...

Wangi Pir

Pir
buah yang wangi dan basah
aku selalu suka pir
segar untuk hari-hari ku yang panas dan kaku...