Friday, August 22, 2014

Serangan Bollywood

HALOOOOHAAA.... Sebenarnya saya pengen banget ngebahas soal serangan serial-serial Bollywood yang menerjang tiap malam hehe, khususnya salah satu serial yang lagi rame-rame nya, itu tuh serial yang diangkat dari kitab Mahabarata itu... Tapi berhubung serialnya aja belom beres saya tonton, jadi kayaknya kalau saya bahas sekarang kurang oke, karena saya juga belum tau akhirnya gimana, apa tetap bagus dan seru sampai akhir atau gimana (dan sepertinya serialnya masih lama beresnya di Indonesia, tapi kalo di India mungkin udah mau abis ya).

Jadi, saya cuma mau nempelin lagu soundtrack nya aja kali ini


Terjemahan Lagu:

This is the story of a struggle.
For the good of the world.
Righteousness, Unrighteousness, Guidance, Pleasure.
Truth, Lies, Conflict, Stigma.
This is the unselfish story of God.
There is Strength, there is Devotion.
The salvation from the cycle of births.
This is complete purpose of life.
From the Yugas, to Particles.
In an Universe of Reflector.
Veda's stories are limitless.
Here is act's verses.
Here is deity's language Sanskrit.
Millennium history's evidence.
The Glory of Krishna.
The Importance of the Gita.
It is the foremost of all scriptures.
Mahabharat...
Mahabharat...
Mahabharat...
Mahabharat. 
(sumber: youtube)
Setidaknya, serial ini berhasil membuat saya dan beberapa teman saya jadi ngobrolin tentang cerita Mahabarata. Kadang ngomongin soal tokohnya, soal aktornya yang keker2 (hahahaha....), soal cerita aslinya menurut sumber sejarah dan cerita-cerita yang kita dapet di internet, kadang ngomongin hal-hal konyol soal gaya filmnya, atau malah ngomongin soal respon lingkungan sekitar tentang serial ini (kayak tetangga teman saya, yang ngaku ada yang kurang kalau belum nonton Mahabarata, ckckck).

Sebenarnya dari awal ada iklannya di Antv saya udah penasaran sama serial ini, tapi baru berhasil ngikutin dari tengah cerita. Uh, susah juga ngikutin cerita epic begini. Jadi, sampai sekarang saya nonton, baru kemarin saya tau Bhisma itu siapanya Satyawati, kenapa Bhisma jadi mengabdi untuk Hastinapura, dan hubungan Bhisma dengan Dewi Gangga (ngomong-ngomong yang jadi Dewi Gangga, mukanya blasteran gitu. Hehe sorry out of topic). Serius, buat ngerti ceritanya kayak lagi bikin genealogi (jadi kayak ngerunut hubungan kekerabatan gitu). Hmm... Dan banyak cerita-cerita yang kelewat (sehingga menghasilkan kebingungan di tengah-tengah cerita) akhirnya saya tambal sama cerita-cerita dan penjelasan di internet.

Jadi, kenapa gak baca di internet aja daripada nonton serialnya? oooh tidak bisa, justru yang bikin menarik dan membuat penasaran itu karena ada serial nya. Hehehe...

Yasudah ya, cukup sekian dulu tulisan saya kali ini. Di sambung lain waktu ya. Selamat malam

Thursday, May 8, 2014

Spirited Away (2001)

Lagi beres-beres dvd, saya menemukan dvd yang udah berdebu dan rasanya belum pernah di tonton. Malam itu iseng lah saya nonton.

Spirit Away merupakan salah satu film karya Hayao Miyazaki. Miyazaki sendiri terkenal dengan film-film animasi yang kualitasnya sudah tidak di ragukan lagi. Film ini berjudul asli Sen To Chihiro No Kamikakushi bisa dibilang film Miyazaki ke 3 yang pernah saya tonton. Dari dua film sebelumnya--Totoro dan The Wind Rises--film ini lebih terasa adventure-nya.

Kisahnya mengenai seorang anak perempuan bernama Chihiro (Rumi Hiiragi) yang tiba di sebuah tunel bersama orang tuanya. Ternyata tunel itu menghubungkan jalan yang di lalui keluaga Chihiro ke sebuah perkampungan yang sangat sepi. Tak berapa lama orang tua Chihiro merasa lapar, kemudian mereka mencari restoran di perkampungan itu dan menemukan sebuah restoran tanpa pelayan--ataupun orang. Orang tua Chihiro pun menikmati makanan di restoran tersebut.
Chihiro yang merasa takut dengan perkampungan sepi itu tidak ikut makan, kemudian ia melihat sebuah kuil--setidaknya bentuknya menyerupai kuil--besar. Disana tiba-tiba bertemu seorang anak laki-laki bernama Haku (Miyu Irino) yang menyuruhnya pergi dari kampung tersebut. Namun terlambat, hari sudah semakin sore dan Chihiro menemukan sebuah kenyataan menyeramkan, kedua orang tuanya berubah menjadi babi!.

Chihiro kebingungan, disaat seperti itu Haku datang menolongnya. Ia menyuruh Chihiro menemui Yubaba (Mari Natsuki), kepala tempat pemandian (ternyata kuil besar tadi adalah tempat pemandian) dan memaksanya untuk menjadikan Chihiro pelayan di sana. Hal ini dilakukan untuk menyembunyikan diri Chihiro yang adalah manusia. Ternyata tempat pemandian itu (dan perkampungannya) adalah tempat para dewa dan roh mandi (dan berekreasi). Tempat tersebut terlarang bagi manusia biasa.
Sambil bekerja di tempat pemandian Yubaba, Chihiro mencari cara untuk mengembalikan orang tuanya kembali menjadi manusia dan membawa mereka pergi dari tempat tersebut.



Cerita ini agak menyeramkan ya. Penonton di bawa masuk kedalam dunia yang janggal dan misterius. Film ini pun sarat akan dongeng-dongeng yang mungkin familiar di masyarakat Jepang. Tipikal animasi klasik (yang sejujurnya saya rindukan juga, diantara animasi-animasi canggih yang sedang mewabah di dunia). Meski klasik (dan non-american style :p), film ini tidak jadi membosankan. Penonton seperti diajak lesap dalam dongeng-dongeng masa lalu. Dan kesukaan saya di film ini, Miyazaki tidak "menganakkecilkan" tokoh utama, sehingga film ini bisa di terima secara pas bagi semua umur.

Sekedar info, Spirited Away merupakan film anime pertama yang mendapatkan piala Oscar pada kategori Film Animasi Terbaik tahun 2002.


"Dunia Lain"
Ngomong-ngomong ini kayak makurokurosuke yang di Tororo ya :3
Kisah tentang seseorang yang terdampar di "dunia lain" bukanlah barang baru. Memang cerita pengelanaan seseorang di dunia yang janggal bagi nya merupakan salah satu cerita yang menarik. Mungkin karena manusia sering berkhayal bahwa ada sesuatu yang lain di luar sana. Meki begitu, butuh kemampuan yang baik untuk mengolah cerita sehingga lebih memorable.

berikut beberapa cerita terkenal tentang pengelanaan seseorang di "dunia lain"
- Alice in Wonderland
- The Wonderfull Oz
- The Chronicles of Narnia
- apa lagi ya? ada yang ingat?




Detail

Genre: Adventure, Animasi
Rate (MPAA): PG
Durasi: 125 menit
Bahasa: Jepang
Tayang: 20 Juli 2001

Produksi: Studio Ghibli
Produser: Toshio Suzuki
Sutradara: Hayao Miyazaki
Penulis: Hayao Miyazaki
Pemeran: Rumi Hiiragi, Miyu Irino, Mari Natsuki, Bunta Sugawara, Takashi Naito, Yasuko Sawaguchi, Akio Nakamura, Yumi Tamai
Editor: Takeshi Seyama
Musik: Joe Hisaishi
Cinematography: Atsushi Okui


Tuesday, April 29, 2014

Transcendence (2014)

Wiiw haloooooo.... Ih udah lamanya gak ngisi blog ini. Mumpung internet lagi lancar, langsung saja hahaha...

Saya di kabarin sama temen kosan, katanya ada film Jhonny Depp yang dia nya kayak orang biasa (lah emang biasanya kayak gimana ya? haha). Rasanya saya ini jadi gaptek banget, gak tau info-info terbaru, halah, kayak tinggal di goa yak haha...

Oke. Jujur aja waktu saya nonton film ini, agak gambling juga, gak tau ceritanya dan berita-berita lainnya. Ini juga nonton hanya karena faktor wajah Depp terpampang close up di posternya. Inilah kegunaan poster yang sesungguhnya, menarik penonton-penonton linglung yang butuh hiburan, kayak saya waktu itu.

Film ini bercerita tentang seorang ilmuwan, Dr. Will Caster (Jhonny Depp), yang menemukan sebuah teknologi yang dapat men-transfer sebagian dari kesadaran otak makhluk hidup ke dalam sistem komputer. Dalam hal ini ia telah mencobanya pada monyet. Pada dasarnya, teknologi ini dapat menunjang keterbatasan fisik manusia dengan mengalihkan pemikirannya ke dalam sistem komputer sehingga dapat mencapai titik yang tidak terbatas.
Namun, nyatanya kondisi buruk menimpanya sehingga ia dan istrinya, Evelyn Caster (Rebbeca Hall) memutuskan untuk mencoba men-transfer kesadaran diri Will ke dalam sistem komputer. Masalah pun terjadi ketika Will mulai berkembang dalam sistem komputernya.

Student: So you're trying to create a god? Your own god?
Will Caster: That's a very food question. Um, isn't that what man has always tried to do?

Ide mendasar dari cerita ini adalah pertanyaan mengenai kesadaran diri. Dimana letak dari kesadaran diri manusia? waw, filsafatis sekali bukan. Ya, bayangkan tubuh tanpa pikiran, manusia itu sudah tidak punya kesadaran diri, tapi pikiran tanpa tubuh juga sama menyeramkannya. Ini kayak dapat kuliah filsafat di bioskop.

Lebih jauh dari itu, film ini juga memunculkan tentang kelompok anti terhadap teknologi. Sederhananya, kelompok itu menganalogikan, suatu saat dokter-dokter yang ada di rumah sakit adalah para teknisi bukan lagi para ahli medis. Pernyataan itu hanya ingin menegaskan kekhawatiran mereka tentang pengalihan fungsi teknologi pada berbagai bagian kehidupan. (Kalau di kuliah saya udah di tanya soal batasan teknologi yang dimaksud nih, hadeh. Jadi gini, sederhananya adalah teknologi yang dimaksud berupa teknologi "yang dapat berpikir sendiri"). Salah satu yang menjadi fokus utama dari kelompok ini yaitu penggunaan jaringan internet, diantaranya tentunya pemakaian media sosial. Mereka menganggap adanya sistem internet menghapus ruang-ruang pribadi manusia.

What if a new intelligence was born?

Sebenarnya inti dari cerita film ini cukup menarik dan kekinian. Ya, isu-isu teknologi vs manusia gitu. Awal mulai sampai pertengahan film mungkin penonton akan dibingungkan dengan penjelasan mengenai ini-itu plus segala teori-teori rumitnya. Mungkin film ini butuh penyederhanaan penjelasan alur cerita, meski terlihat beberapa kali akhirnya disederhanakan lewat analogi atau pernyataan-pernyataan singkat.

Pemilihan Depp sebagai Will Caster nampaknya tepat, toh Depp sudah terbiasa menerjemahkan karakter-karakter yang tidak biasa, karena sesungguhnya karakter Will ini cukup unik juga. Sebagai ilmuwan ia tidak memiliki keinginan untuk merubah dunia. Ilmu pengtahuan yang ia kembangkan pun semata-mata hanya untuk "sebagai ilmu saja".

Berjibaku dengan Captain America nampaknya Transcendence cukup terpuruk. Ya, katanya sih secara keuntungan gak begitu memuaskan. Melihat dari IMDb, dari budged $ 100 juta hanya memperoleh keuntungan sekitar $ 18 juta, men tetep aja banyak.

Sebagai penggemar karya-karya Tim Burton, rindu juga ngeliat Jhonny Depp menjelma macam Ichabod Crane atau Mad Hatter hehe..
Dengan demikian, bagi penggemar filsafat sih kayaknya bisa anteng nih nonton film ini. 


Detail
Genre: Drama, Sci-Fi
Runtime: 119 minute
Rating (MPAA): PG-13
Language: English
Release: 10 April 2014 (US)

Production: Alcon Entertainment, DMG Entertainment, Straight Up Films
Producers: Kate Cohen, Broderick Johnson, Andrew A. Kosove, Annie Marter
Director: Wally Pfister
Written by: Jack Paglen
Cast: Jhonny Depp, Rebecca Hall, Paul Bettany, Morgan Freeman, Kate Mara, Cillian Murphy, Clifton Collins Jr.
Editor: David Rosenbloom
Music by: Mychael Danna
Cinematography: Jess Hall
Distributor: Warner Bros Pictures, Summit Entertainment, Entertainment Film Distributors