Wednesday, December 24, 2008

Pengapnya...

Baru aja sampai di rumah. Dari Bogor langsung mampir ke Kumon karena ada materi baru yang musti dikejar sebelum liburan panjang tengah semester ini.

Sampai dirumah agak gondok sama tukang ojek yang nganterin, agak sok tau dan yang bikin makin shok dia minta dibayar tiga ribu, padahal yang aku tau paling mahal juga cuma dua ribu lima ratus kalau cuma nganter ke dalam komplek perumahaan ini.

hooh, di rumah sepi. Cuma ada tante Eni dan Nia (asisten mamah yang baru). Ichi lagi ke dokter diantar mamah, biasa dokter andalan warga komplek. Tapi tidak pasti juga Dia praktek atau tidak, maklum malam Natal, kan biasanya para Tionghoa juga ikut merayakan Natal.

Masuk kedalam kamar mamah aroma minyak kayu putih yang dicampur bawang merah menyekap indera penciuman. Hidung aku yang kecil ini makin mengkerut tak biasa mencium bau ini. Pengap sekali kamar mamah. Di sebelah kasur tergeletak ramuan-ramuan pengusir angin yang biasa dibalurkan ke badan orang yang masuk angin. Tergeletak begitu saja diatas kursi rotan yang reyot peyot itu. Biasanya kalau pintu kamar dibuka udara sejuk ac menyeruak keluar, benar-benar suasana tidur. Tapi kali ini, uuooh, suasana panti pijit Mpok Encang langsung terbayang. Berputar-putar seakan menyeringai penuh semangat diantara pasien-pasiennya yang ngatri untuk mendapatkan pijatan keramatnya.

Bikin emosi jiwa aja...

No comments:

Post a Comment