Friday, December 12, 2008

Dalam Ruangan yang Sempit Itu

Suara adzan terdengar sayup melewati celah tembok-tembok rumah di komplek ini. Langit bersinar keunguan yang semakin lama semakin padam. Hari ini adalah penghujung minggu paling lelah di semester ini. Remedial kesana sini, ngejar guru, guru-guru pada nyari cara istirahat sejenak dari keluhan murid-murid yang merajalela masuk keruang guru.

"Bu, kok nilai saya nol semua sih?"
"Pak, kok nilai tugas saya gak ada sih pak?"
"Monsiur, remed prancis sekarang?"
"Bu, saya mau ulangan susulan."

Hiruk pikuk menyeruak seketika ketika bel istirahat berbunyi. Kadang diantaranya ada bentakan tertahan dari guru.

"Kemana aja kamu? baru minta susulan sekarang!"
"Remed Blok Satu?! kok baru minta sekarang?"
"Kamu ini! Giliran deket mau ngambil rapot baru nanyain tugas?!"

Lalu, yang dibentak itu cuma tertunduk atau cengengesan sambil memutar otak mencari alasan...

"ya Ibu, saya kira susulannya bareng sama yang remed... (raut wajah mulai memanyun)"
"Kemaren saya gak masuk bu, sakit... (dengan wajah memelas)"
"Emang pulang sekolah kemaren ada remed Pak?... [muka (pura-pura) kaget]"
"hehehe, jadi tugas saya gimana bu?... (cengengesan, garuk-garuk kepala, dan tetep maksa minta tugas buat ngisi nilai kosong)"

Dan biasanya mereka saling mencibir satu sama lain, namun dalam kondisi seperti ini semua siswa siswi IPA maupun IPS berbaur menjadi kesatuan solid yang pasti nya datang berbondong-bondong ke ruangan sempit itu untuk mencari aman nilai rapot dimata orang tua.

No comments:

Post a Comment