Sunday, December 20, 2009

Pembaca adalah Para Maniak

Disuatu video Premiere Sang Pemimpi di youtube Andrea Hirata berkata yang paling membuatnya deg-degan untuk film sekuel Laskar Pelangi ini adalah reaksi para pembaca tetraloginya. Kemudian dia melanjutkan bahwa para pembacanya sebenarnya banyak yang menolak tetralogi ini agar difilmkan.

Ya. Memfilmkan sebuah novel sama saja membatasi imajinasi seorang pembaca terhadap novel itu sendiri. Karena ada batas-batas pada sebuah film untuk memvisualisasikan imaji para pembaca. Maka harus ada kejelian para penggarapnya untuk project ambisius ini. Merangkumnya dalam suatu kesatuan dan meramunya menyatu di alam imajiner pembaca. Jika project ini berhasil para pembaca akan merasa imajinasinya tumpah ruah di layar bioskop. Sensasinya pun akan berbeda antara pembaca dengan bukan pembaca. Mungkin reaksi bukan pembaca "waah, filmnya keren ya." atau, "two tumbs up deh buat nih film.". Tapi reaksi pembaca maniaknya, mungkin hanya diam tapi ada seribu kata atas luapan emosi yang tak bisa keluar. Dan di statusnya "Bermimpilah karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu," atau "A Lone Ranger." Mereka akan kembali mendalami cerita itu dalam alam khayal mereka tapi dengan penggambaran yang lebih kongkrit.

Maka merekalah para maniak di dunia sastra.

No comments:

Post a Comment