Sebenernya ini posting yang tidak terlalu penting buat dibaca. Karena memang cuma sekedar tuangan isi hati belaka.
Mamah sebenernya udah teriak-teriak nyuruh tidur, tapi mau gimana lagi, pr masih numpuk.
Selesai ngerjain pr, yah gak selesai juga sih. Otak udah buntu, tinggal bagaimana besok nasib membawa si malas ini.
November ini adalah bulan sibuk untukku. Hampir tidak hari libur. Karena segala try out dan remeh temeh tips en trik ujian hampir semuanya menggunakan hari Sabtu dan Minggu. Kau tau perasaan anak sekolah ini? antara optimisme dan pesimis menjadi beda-beda tipis. Perasaan itu berputar seperti punya siklus. Kadang tiba-tiba aku merasa optimis bisa masuk UI tapi tiba-tiba apalagi setelah try out, ah, aku tak berani berharap sama sekali.
Lalu tiba-tiba aku merasa tak punya keberuntungan seperti temanku yang setiap menjawab selalu mendapat jawaban yang benar entah itu contekan dari kanan atau kirinya. Atau tiba-tiba aku merasa sangat ketinggalan ketika beberapa temanku sudah ikut try out berkali-kali atau sudah dapat nilai passing grade try out nya atau mereka mendapatkan info-info yang aku sama sekali tidak tahu. Aku juga sering tiba-tiba merasa tidak tahu apa-apa ketika teman-temanku membahas soal-soal try out dengan gamblang dan mudahnya.
Aku kadang merasa sudah tertinggal jauh dari mereka yang sepertinya sudah mengenal ujian dengan sangat baik. Sementara aku, mencoba realistis dengan menyerap segala ilmu, info, dan kawan-kawannya tanpa banyak komentar. Lah wong apa yang mau dikomentari...
Sampai tadi. Sambil leyeup-leyeup di kamar yang dingin. Masih didalam ke pesimisanku. Aku bergumam dalam hati, karena tiba-tiba saja batin ingin bergumam. 'ah, mengalir aja lah, jangan mendahului nasib.'
Mendahului nasib? yaaa... Aku kangen baca Sang Pemimpi. My inspiration novel.
Sang Pemimpi. Mozaik 12 Sungai Lenggang. Hal 153
Aku tersentak dan terpaku memandangi wajah ayahku sampai jauh, bentakan-bentakan Arai bedesingan dalam telingaku, membakar hatiku.
"Tanpa mimpi, orang seperti kita akan mati..."
Aku merasa beku, serasa disiram seember air es.
"mungkin setelah tamat SMA kita hanya akan mendulang timah atau menjadi kuli, tapi disini Kal, di sekolah ini, kita tak akan pernah mendahului nasib kita!!"
No comments:
Post a Comment