Sunday, May 10, 2009

Resensi: Janda Kembang

Sudah lama gak nonoton film Indonesia. Kemarin baru lagi nonton film Indonesia. Janda Kembang, itu pun karena ada embel-embel 'Hanung Bramantyo Production' jadi yaa bisa dijadikan suatu jaminan dari harga tiket yang lumayan menguras kantong pelajar, 25 ribu.

Selasih (Luna Maya) atau nantinya akan lebih dikenal dengan nama Asih, seorang wanita kota yang datang ke sebuah kampung untuk menghadiri pesta pernikahan sahabatnya. Sebenarnya tujuannya datang ke kampung itu Ia ingin menghindarkan diri dari permasalahan pelik yang melibatkan suaminya. Namun karena kecantikannya Ia di kontrak untuk menjadi penyanyi organ tunggal milik Dodi Rama (Ringgo Agus Rahman). Hal ini menyebabkan penyanyi asli yang tidak lain tidak bukan adalah istri dodirama sendiri, Yuli (Sarah Sechan) cemburu. Maka dimulailah skandal para ibu-ibu kampung untuk menjatuhkan nama baik Asih.

Latar tataran sunda jelas tergambar di film ini. Gaya Yuli yang suka ngomongin orang secara blak-blakan yang cenderung berlebihan. Acara kumpul-kumpul ibu-ibu. dan sebaginya (jadi inget kalau lagi mudik ke Garut).
Kisah dua anak laki-laki yang sedang puber, Raja (Rifat Sungkar) anak calon Kades dan Fadli (Esa Sigit) yang sangat terpukau dengan kecantikan Asih juga cukup menyegarkan suasana.

Tokoh Asih yang tak pernah bicara sepanjang film berlangsung memberikan keunikan tersendiri. Ia hanya bicara melalui nyanyian atau expresi (meskipun masih harus di greget lagi). Jadi kalau mau dibilang ini film semimusikal bisa saja. Yang jelas film ini bukan film komedi seperti yang sudah-sudah yang hanya mengandalkan gaya slapstik atau kebohaian wanita-wanita didalamnya yang justru membuat terlihat kampungan.


Genre: Drama Komedi
Produksi: Starvision
Sutradara: Lakonde
Penulis: Hilman Mutasi, Away Martianto
Pemain: Luna Maya, Sarah Sechan, Ringgo Agus Rahman, Rifat Sungkar, Esa Sigit, Edric Tjandra, Joe P. Project, Joshua Pandelaki

No comments:

Post a Comment