Sunday, November 27, 2011

Runtuh

Runtuh begitu saja. Hilang dan tenggela. Tersisa aku disana. Menatap ombak yang bergulung-gulung. Meninju udara panas pantai diatasnya. Mengeluarkan buih-buih para peri laut.

Reruntuhan itu menguap. Meninggalkan aku yang masih saja terisak pada harapan keji itu. Benci sekali rasanya. Aku menggaruk tanah. Membuangnya seakan ada seseorang yang terkena lemparan pasir itu. Benci sekali.

Namun aku enggan untuk kembali berjalan. Terlalu lelah, kau tau. Terlalu bosan. Ingin ku diam sementara disini. Tak bergerak kemanapun. Ditemani lagu-lagu kegelapan yang merdu ini.

Sungguh. Aku kehilangan asa. aa yang terbang terbawa langkah waktu. Sial. Sungguh. Kembali pada realita  pun aku malas. Karena realita terlalu kejam menghardik keadaanku. Dan pasti. Kembali. Melahirkan bayi-bayi harapan yang kembali nanti akan aku enyahkan lagi. Sial. Sedang sial nampaknya aku ini.

Padahal lagu ini begitu ikhlas. Dan aku mencoba bijak dan ikhlas. Kemudian terlelap. Kecapaian sendiri.

No comments:

Post a Comment