"hai.."
"hai.. iya kamu"
"kamu.. Siapa?"
"siapa kamu?"
Ditatapnya dalam, monitor komputer di warnet yang mengucilkan keberadaannya. Pengunjung silih berganti menempati box komputer disebelahnya. Ia masih menatap, agak berharap, sebuah pesan muncul dilayar yang monoton itu. Lampu tanda chat masih menyala dari orang diseberang sana. Seseorang yang Ia tunggu. Yang Ia ingin tau siapa dia. Namun Ia tetap diam. Menunggu, berharap, namun sambil menampar-nampar angannya agar segera sadar. Sampai lampu itu mati.
Ia mengakhiri penantian semunya. Bergegas ke kasir untuk membayar sewa internet yang Ia pakai. Lalu sesosok berdiri disebelahnya. Juga membayar sewa internet dikasir. Dia... Hai...
***
"hai.."
"hai.. iya kamu"
"kamu.. Siapa?"
"siapa kamu?"
Orang itu bejalan sendirian. Ia menatapnya. Andai Ia bisa, dipanggilnya nama orang itu. Andai Ia bisa. Namun kerongkongan terlalu kering untuk menggetarkan pita suara. Andai Ia berani, berdiri, menyapanya. Andai Ia berani. HAI...!!!!
No comments:
Post a Comment