Awalnya saya membuat pertanyaan.
Mending mana: 1. Niat untuk berusaha. 2. Berusaha untuk niat
Setelah dipikir-pikir. Mengisi waktu luang di dalam bis. Ah, kedua pernyataan itu mempunyai tekad.
Pertama, niat untuk berusaha, sudah jelas terlihat tekad didalamnya.
Pernyataan kedua yang bermasalah. Berusaha untuk niat. Awalnya terdengar seperti apatis, tidak ada harapan, dan... yah sebagainya. Tapi toh sudah ada usaha disitu untuk memunculkan suatu 'niat'. Bukankah berarti ada tekad juga didalamnya.
Kemudian aku berhenti mengolah pernyataan tersebut. Inilah yang disebut Difinien Definiendum, begitu yang pernah aku dengar di matakuliah filsafat. Atau gampangnya, Lingkaran Setan, kata temannku ketika UTS waktu itu. Semua berputar didalam satu lingkaran penjelasan yang sama.
Berputar.. berputar... Tidak menemukan ujungnya.
No comments:
Post a Comment