Monday, February 14, 2011

Cerita Cinta

Cinta mempunyai berbagai bentuk
***

Disebuah rumah yang cukup untuk kalangan menengah keatas.
Rico: "happy valentine... I love you" menyunggingkan senyum termanisnya--setidaknya menurutnya.
Karen: " I love you too..." menjawab secepetanya dengan ketus tanpa mengalihkan perhatiannya pada tv yang sudah berasap itu.
Rico: "F**k.." mengumpat lalu menegak minuman dingin di mug itu.
Prang!!! Karen melemparkan asbak ke arah Rico. Rico menatapnya tajam dan dingin.
Keduanya mengatur nafas. Suasana semakin memanas.
***

Pagi itu. Ibu Eli mengaduk tehnya dalam diam. Menatap jam dinding berulang kali.

"Bu, liat baju Tiya yang merah itu gak? kayaknya kemaren dijemuran ya. Kok gak ada." Tanya Tiya mondar-mandir repot membereskan barang-barangnya

"Kenapa sih kamu gak tinggal disini aja Ya?" tanya Bu Eli

"Hmm... Jauh bu kalau berangkat dari rumah. Lagian Tiya bukan anak kecil lagi kok. Udah bisa jaga diri." Jawab Tiya sambil mengingat-ingat barang yang kira-kira diperlukan lagi.

"Ibu tau kamu udah bisa jaga diri. Tapi masalahnya sekarang sepertinya Ibu yang tidak bisa jauh dari kamu." Ucap Bu Eli kemudian menyeruput teh hangat itu.

Tiya tertegun. Dirasakannya suasana. Begitu sepi hanya terdengar sapuan si bibi yang sedang menyapu halaman.
Tiya duduk di bangku teras itu. Disebelah Bu Eli. Mengambil cangkir Bu Eli dan ikut menyeruput tehnya.

"Aku berangkat nanti sore kok..." Ujar Tiya
***

 "Ah orang ini..." batin Sofia. Sofia suka sekali dengan lelaki itu. Baik dan bertanggungjawab pikirnya.
Kemudian Sofia membuka akun twitternya dan me-retweet sebuah status dari akun Ayat Alquran. Tak berapa lama status baru muncul.
"ah.. Marco.." Sofia senang sekali melihat nama itu. Namun... Marco me-retweet sebuah status dari akun Alkitab.
Sofia menatap layar komputernya. Kosong. Ah....
***

No comments:

Post a Comment