Monday, February 8, 2010

Elastic.. Elastic

Si Andra lagi gencar-gencarnya mempromosikan the korean artist yang tiba-tiba saja semerbak dikelas. Aku termasuk yang mengaggap para the korean itu agak-agak remeh. Tapi karena hari Jumat itu rasanya malas sekali belajar, meskipun agak terpaksa aku harus tetap mengikuti jadwal sekolahan yang keras kepala itu, akhirnya aku nyerah juga dengan penawaran andra untuk mendengarkan Super Junior start to sing a song. Katanya kalo hanya mendengarkan tanpa melihat gerakannya akan terasa kurang jadi yaa aku manut aja. Gerakan dan nyanyian para suju (akronim dari super junior) seakan-akan ingin menyamakan suara dan kedudukan Monsiur yang sedang mengajar dengan semangat yang menggebu-gebu..


Lyrics | Super Junior lyrics - Sorry Sorry lyrics

Hahaha... ngeliat muke-mukenya jadi inget sodara-sodara yang ada di Pekanbaru. Sing and dance, jadi agak-agak mengingatkan aku sama gaya-gaya enerjik Michael Jackson yang booming sekitar tahun 80-an kalo tidak salah. Tapi bedanya saat ini asia yang memegang kendali. Entahlah, mungkin karena negara-negara adidaya barat itu sudah mulai tua dan mulai kekeringan oasis kreativitasnya...
+++

Jumat itu aku ada bimbel jam enam. Waah gile, memang bulan ini harus ada tenaga extra untuk mengejar semua jadwal itu. Alasan utamanya untuk persiapan ujian nasional dan ujian masuk perguruan tinggi. Alasan tersembunyinya adalah biar lebih tenang aja, minimal tidak terlalu merasa ketinggalan info sama teman-teman yang tiba-tiba saja seperti panitia penerimaan mahasiswa baru--tau segala macam, seluk beluk, trik intrik, agar bisa lolos PTN.

Hari itu jadwalnya pelajaran ekonomi. Dibagikannya soal kepada satu per satu anak yang masih bertahan diujung weekday itu oleh si kakak pengajar.

Jadi, jika pemerintah menetapkan harga angkutan umum 2000 rupiah dangan jarak jauh-dekat maka:
a. E>1
b. E< 1
c. E=0
...............

Otak ini seakan-akan bernyanyi dan mulai berjoget ala Kate Hudson dan Fergie dalam NINE (nanti resensinya menyusul) tapi anehnya lagu yang mengiringi adalah lagu para korean itu... Ring ding dong digiding...
Elastic..Elastic...

Makin banyak rumus elastisitas dikeluarkan makin kencang lagu itu berteriak-teriak.. Elastic.. digiding...
Aku cuma merem-melek memperhatikan rumus-rumus itu. Sebenarnya sih ngerti cuma karena efek gejala ngantuk ini yang bikin tidak konsentrasi. Woow..
+++

Sabtu lalu Binus ngadain simulasi TOEFL, tapi sebenrnya sih dalam rangka promo juga sih. Yoo wes aku iseng ikut aja, lagian sekalian maen ke Senayan City.

Acaranya kita, anak-anak sekolah yang masih labil, belum tahu akan meneruskan sekolah dimana, digiring dari satu ruangan ke ruangan lain untuk mendapatkan penjelasan dan info tentang berbagai macam studi yang dapat diambil di Universitas tersebut. Rata-rata bahasa pengantar yang digunakan dalam presentasinya adalah bahasa inggris. Mungkin untuk memperlihatkan bahwa cara pengajarannya telah menginternasional, menarik sih, tapi jujur saja penjelasannya menjadi agak beku karena yang mengerti sepenuhnya hanya beberapa anak saja.

Oke, disalah satu bidang studi yang dipromosikan ada yang langsung dijelaskan oleh orang bule--perwakilan dari salah satu universitas luar yang bekerja sama disitu. Wah, makin mantep aja deh.. Aku diam. Mengangguk-angguk agar setidaknya terlihat mengerti, ketawa sedikit, itupun karena orang bule itu tertawa yang aku yakin dia pasti sedang membuat lelucon agar suasana tidak terlalu beku--tapi masalahnya aku tidak ngerti.
Ketika sedang menerka-nerka apa yang si mister itu sedang bicarakan tiba-tiba.. Elastic..Elastic.. sial ni lagu mulai berirama lagi. Ah, tandanya aku mulai jenuh dan lelah.. wooo

Tapi setidaknya aku mulai berfikir untuk agak serius dalam perbendaharaan bahasa inggris semenjak itu. Ooiya memang, untuk ke Itali, untuk mobil Bentley, untuk muter-muter menara Eifel, untuk naik shinkansen ke Shibuya, minimal aku paham bahasa inggris, lebih minimal lagi aku pede ngomong bahasa inggris..
Elastic..Elastic..

1 comment:

finesa said...

gito ada award buat lo. ambil ya =)

Post a Comment