Tuesday, November 11, 2008

Dendam Matahari

Panas mengusik kenyamanan kulit melintasinya. Udara semakin penuh dengan kepulan dendam kesumat matahari yang kemarin tak keluar. Akibat hujan mengguyur bumi tak hentihenti. Malah aku mengais jalan pendek serasa panjang menuju pulang. Mungkin matahari tersenyum lebar diangkasa sana. Ia menghalangi setiap awanawan yang mau melintas. Mereka menjauh menunggu uapuap naik dan berkumpul bersama mereka.

Teler benar hari ini. Meski jam pulang sekolah lebih cepat tapi tak ada bedanya jika cuaca seperti ini.

No comments:

Post a Comment