Tuesday, October 16, 2012

Penggores

Aku sudah terbuka
Tidak ada lagi dendam
Tidak ada lagi kecewa
Kini terbuka
Lebih tepatnya hampa
Lebih tepatnya tak peduli
Lebih tepatnya tak merasa
Bertemu sisa-sisa penggores hati
Tapi kau tahu, seperti luka yang masih gatal
Sudah kering namun masih mudah terkelupas lagi
Dan aku lupa dengan penggores itu
Menyayat lagi dengan sangat halus, sampai aku merasa tak terluka
Dan baru disadari beberapa saat kemudian
Ketika darah menjejak di tanah
Aku lupa mereka adalah penggores
Penggores yang manis
Padahal aku berdoa dan berusaha menumpulkan penggores itu
Tapi nyatanya aku tak tahu kapan pengores itu akan tumpul
Butuh waktu lama nampaknya

No comments:

Post a Comment